KAB CIREBON, (FC).- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Cirebon kembali menunjukkan sinergitas nya dengan Polresta Cirebon melalui kegiatan sosialisasi bahaya geng motor.
Kegiatan ini ditujukan kepada kurang lebih 64 anak yang sedang mengikuti pembinaan Polresta Cirebon pada hari terakhir dan dilaksanakan di Lapas Narkotika Cirebon.
Kegiatan yang bertujuan memberikan efek jera dan menumbuhkan kesadaran akan dampak negatif geng motor ini diawali dengan kunjungan ke area blok hunian Lapas.
Para peserta diajak berkeliling melihat secara langsung kondisi warga binaan dan blok hunian.
Momen ini diharapkan dapat memberikan perenungan mendalam bagi para peserta mengenai konsekuensi dari tindakan yang melanggar hukum.
Setelah kunjungan blok hunian, kegiatan dilanjutkan di aula Lapas. Acara diawali dengan sambutan dari Kalapas Narkotika Cirebon, Ramdani Boy.
Dalam sambutannya, Kalapas Ramdani Boy menyampaikan apresiasi atas sinergitas yang terjalin dengan baik antara Lapas Narkotika Cirebon dan Polresta Cirebon.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian bersama terhadap generasi muda, khususnya dalam mencegah keterlibatan dalam kegiatan negatif seperti geng motor atau geng konte.
“Kami berharap kunjungan ke blok hunian dan sosialisasi ini dapat memberikan gambaran nyata dan efek jera bagi para peserta”. ujar Ramdani Boy, Sabtu (25/1)
Harapan agar kegiatan ini dapat memberikan efek jera dan mencegah para peserta untuk terlibat dalam kegiatan geng motor atau tawuran geng konten di masa mendatang.
Kegiatan ini merupakan bukti nyata sinergitas yang kuat antara Lapas Narkotika Kelas IIA Cirebon dan Polresta Cirebon dalam upaya pembinaan generasi muda dan pencegahan tindak kriminalitas.
“Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi terciptanya generasi muda yang berkualitas” ujarnya
Sementara itu, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni harapannya agar para ABH dapat menjadi generasi emas yang berprestasi di bidang pendidikan, memiliki kesadaran hukum tinggi, dan memiliki keterampilan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kami ingin mereka menjadi generasi emas yang bukan hanya berprestasi di bidang pendidikan, tetapi juga memiliki kesadaran hukum yang tinggi dan keterampilan dalam ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka di masa depan,” ujarnya.
Program yang berlangsung selama 5 hari (20-24 Januari 2025) ini mencakup materi pencerahan mental dan perilaku, pelatihan kesadaran hukum, pelatihan ekonomi kreatif dan ketahanan pangan, serta kegiatan keagamaan.
“Polresta Cirebon berharap program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam mencegah kejahatan dan membantu ABH kembali ke jalur yang benar, mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih cerah”. pungkas Sumarni. (Johan)
Discussion about this post