Demi meningkatkan kualitas dan kuantitas TNI dalam memasuki Revolusi Industri 4.0 Tim Kajian dari Pusterad menyambangi Korem 063/SGJ dalam rangka melaksanakan Kajian tentang Revolusi Industri 4.0 dalam rangka Pembinaan Teritorial Angkatan Darat.
Tim kajian ini dipimpin oleh Brigjen TNI Eko Susetyo dan disambut langsung oleh Komandan Korem (Danrem) 063/SGJ Kolonel Inf Elkines Villando Dewangga.K beserta para Kasi Rem 063/SGJ. Selain itu hadir juga dari unsur pemerintah daerah Kota Cirebon yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Agus Mulyadi, Selasa (13/10).
“Saya sangat berterima kasih atas kunjungan ini dan juga selamat datang kepada tim kajian yang dipimpin oleh Brigjen TNI Eko Susetyo,” kata Kolonel Inf Elkines
Selain itu Danrem 063/DGJ memberikan gambaran tentang wilayah teritorial Korem 063/SGJ beserta Kodim-kodim jajaran Korem 063/SGJ.
“Korem 063/SGJ memilik 1 Kota dan 7 Kabupaten yang tersebar dari Kab. Karawang sampai dengan Kab. CIirebon yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur lanjut Danrem,” tuturnya.
Pada kesempatan itu juga Danrem 063/SGJ menjelaskan tentang revolusi industri 4.0. TNI bersiap menghadapi perkembangan tatanan dunia baru yang diwarnai dengan era revolusi Industri 4.0.
“Dalam era saat ini tentunya kekuatan militer menjadi salah satu unsur penting karena perkembangan teknologi telah mengubah seluruh tatanan strategi militer. Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh seluruh personel TNI,” paparnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Agus Mulyadi berpendapat bahwa Korem 063/SGJ harus bersinergi dengan seluruh komponen.
“Kita harus bersinergi dalam proses revolusi industri ini, kita juga harus membuat kesepakatan bersama dengan pemerintah daerah, untuk bisa mengoptimalkan fungsi teritorial, dan itu menjadi dasar bagi kami untuk proses penganggaran dalam APBD,” ungkapnya.
Rektor UGJ Mukarto Siswoyo yang datang pada acara tersebut berpendapat Korem 063/SGJ juga harus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar dapat mengikuti perkembangan.
“Kita juga harus siap mau tidak mau dengan perubahan yang ada, sehingga para prajurit TNI yang ada baik mulai dari babinsa maupun yang lainnya harus punya SDM yang kuat dan melakukan pelatihan,” katanya.
Jika SDM belum mumpuni, maka mau tidak mau SDM yang ada perlu ditingkatkan skillnya sehingga dapat mengikuti perubahan dari revolusi industri 4.0.
“Selain itu juga taruna-taruna yang ada harus dibekali dengan pendidikan teknologi yang berkaitan dengan artificial inteligen dan yang lainnya,” tandasnya.(Sakti/FC)