KAB. CIREBON, (FC).- Sejumlah ruas jalan di wilayah timur Kabupaten Cirebon banyak yang mengalami kerusakan parah. Bahkan, keluhan masyarakat terkait jalan pun sempat viral di media sosial. Bahkan, kemarin masyarakat pun menggelar aksi demonstrasi menuntut perbaikan segera.
Mendengar keresahan itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar mengalokasikan bantuan anggaran untuk perbaikan jalan rusak di Kabupaten Cirebon.
“Selama ini pemerintah provinsi tidak mengalokasikan angaran untuk perbaikan jalan-jalan di Kabupaten Cirebon. Oleh karena itu, saya pastikan mulai 2026 akan ada bantuan dari Pemprov Jawa Barat untuk Kabupaten Cirebon, khususnya dalam rekonstruksi jalan,” kata Ono Surono, Senin (14/4/2025).
Menurut Ono, persoalan jalan rusak di Kabupaten Cirebon bukan hanya terjadi pada tiga ruas jalan yang saat ini ramai dibicarakan di media sosial. Ia menyebut kerusakan jalan terjadi hampir di seluruh tingkatan, baik jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, hingga jalan desa, dan jalan usaha tani.
Dari hasil evaluasi awal, diketahui terdapat 187 kilometer jalan kabupaten yang dalam kondisi rusak berat. Untuk memperbaiki seluruh ruas tersebut, diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp900 miliar. Jumlah itu, kata Ono, terlalu besar jika hanya dibebankan pada anggaran daerah kabupaten.
“Makanya kami dorong agar ada sinergi. Pemerintah kabupaten bertanggung jawab pada sebagian, provinsi juga harus ikut serta, dan pusat melalui Kementerian PU juga perlu turun tangan,” kata Ono.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki mengatakan, kerusakan jalan di Kabupaten Cirebon disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah tingginya volume kendaraan bertonase berat yang melintasi ruas-ruas jalan tersebut.
Iwan mengatakan, pada 2025 ini pihaknya hanya mampu memperbaiki sebagian ruas jalan dengan mempertimbangkan skala prioritas dan ketersediaan anggaran.
Menurut Iwan, perbaikan jalan membutuhkan anggaran yang cukup besar, dengan estimasi sekitar Rp900 miliar untuk setiap 187 kilometer. Meskipun demikian, pihaknya optimis bahwa sisa jalan yang rusak dapat diselesaikan sesuai target yang telah ditetapkan.
“Pada tahun 2025, alokasi anggaran untuk perbaikan jalan hanya sebesar Rp150 miliar, yang diperkirakan hanya mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan sepanjang 40-50 kilometer,” kata Iwan.
Sementara itu, kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Cirebon menjadi sorotan pascamudik Lebaran 2025. Data terbaru menunjukkan, sepanjang 187,21 kilometer jalan mengalami kerusakan, dengan rincian 91,32 kilometer rusak sedang dan 95,89 kilometer rusak berat. (Ghofar)
Discussion about this post