KOTA BANDUNG, (FC).- Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menginisiasi gerakan Nyepah (Nyetor Sampah Pasti Berkah).
Program aksi kumpul, memilah, dan kelola sampah ini digalakan di seluruh kalangan khususnya di tingkat paling dasar yaitu RT dan RW.
Hal ini diupayakan mengingat sampah yang terus menerus menjadi masalah warga Indonesia khususnya Jawa Barat. Dalam upaya ini tentu digaet pihak atau mitra terkait yaitu Aplikasi Greeny dan Bank Sampah Bersinar.
Selaku penggerak, Disperkim) Jabar sengaja menginisiasi program yang mengubah sampah jadi berkah.
Dilakukannya hal ini karena, tumpukan sampah yang memang tak kunjung habis atau cepat terurai, yang mengakibatkan banyak permasalahan mulai dari penyaki hingga bencana.
Nyeupah sendiri merupakan gerakan memilah dan mengumpulkan sampah rumah tangga nonorganik yang kemudian disetorkan ke Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
Disperkim Jabar mengajak masyarakat khususnya di tingkat RT, RW, kemudian kelurahan dan Kantor Pemerintah Daerah Provinsi Jabar.
Kepala Disperkim Jabar Boy Iman Nugraha menuturkan, gerakan Nyeupah ini diharapkan dapat mengurangi residu yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sehingga bisa memperpanjang usia TPA.
“Melalui Nyeupah ini kita hanya ingin memulai gerakan penuntasan sampah di kawasan Permukiman secara mandiri. Kami ingin turut serta mencoba mengurangi sampah dari hulu untuk mengurangi residu yang harus dibuang sampai ke TPA.” papar Boy, (28/2)
Dalam acara Soft Launching Nyeupah (26/2) lalu, telah dilakukan simulasi pengangkutan sampah oleh mitra pengangkutan.
Greeny dan Bank Sampah Bersinar akan mengangkut sampah yang sudah dipilah dalam tiga jenis yaitu, kertas, plastik dan besi dikumpulkan di TPS3R Disperkim Jabar.
Kemudian, pihak Disperkim dan mitra pengangkutan akan menentukan titik penjemputan berbasis aplikasi, menimbang sampah yang dijual, nilai rupiah dari sampah akan terunggah ke aplikasi Greeny dan Bank Sampah Bersinar dan hasil penjualan sampah dapat ditarik melalui aplikasi Doku.
“Harga 2500 per kilogram untuk semua jenis plastik, untuk logam Rp2.500 per kilogram.” jelas Penggagas aplikasi Greeny yaitu Boy Tjakra.
Selain pembayaran sampah melalui aplikasi Greeny, Disperkim juga bekerja sama dengan Alfamart dan Bank Sampah Bersinar melalui acara “Gebyar Bayar Sembako Pakai Sampah” di Alfamart empat apartemen transit yang berlokasi di Rancaekek, Solokan Jeruk, Ujung Berung dan Batu Jajar.
Kerja sama antara Disperkim Jabar dan mitra pengangkutan sampah dalam Nyeupah ini merupakan manifestasi dari gerakan peduli lingkungan, peduli sosial dan peduli ekonomi.
Kedepannya, besar harapan Gerakan Nyeupah yang diinisiasi oleh Disperkim Jabar diharapkan dapat dilakukan serentak oleh seluruh masyarakat di Jawa Barat.(Sarrah)
Discussion about this post