KOTA CIREBON, (FC).- Usai pertemuan antara Pemkot Cirebon, pihak IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Kontraktor, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr Aan Jaelani MAg mengatakan, rapat tadi merupakan rapat koordinasi. Terkait keluhan warga Perumahan Griya Sunyaragi Permai (GSP) yang terdampak pembangunan Gedung Siber IAIN.
“Tindaklanjutnya akan ada pertemuan dengan warga,” jelasnya, Rabu (6/9).
Dikatakan Prof Aan, ada poin-poin penting yang disampaikan, antara lain jam kerja di lokasi proyek dan pelaksanaan pekerjaan.
Warga juga, lanjut dia, pada prinsipnya mendukung pembangunan Gedung Siber tersebut. Namun, ada beberapa hal teknis yang membutuhkan kesepakatan bersama.
“Hasil pertemuan ini masih akan ada tindaklanjut dan akan difasilitasi oleh Pemkot Cirebon dalam beberapa hari ke depan. Mudah-mudahan pertemuan hari ini, memberikan hal baru. Khususnya dari pihak kontraktor yang menjalankan pelaksanaan pembangunan gedung,” imbuhnya.
Prof Aan menegaskan, pembangunan Gedung Siber harus memperhatikan lingkungan, termasuk memperhatikan kenyamanan warga setempat.
Pihaknya juga mengaku bahwa faktor kebisingan adalah yang menjadi keberatan warga, sehingga mengajukan protes. Karenanya, akan dipikirkan bagaimana agar masalah kebisingan tersebut dapat dikurangi selama proyek berjalan.
“Intinya, tidak boleh membuat tidak nyaman warga. Kalau aspek lain misalnya jalan rusak sudah diperbaiki. Hanya kebisingan dari pekerjaan proyek ini yang menjadi masalah,” katanya lagi.
Ditanya soal perizinan, Prof Aan membeberkan, IMB dan Amdal sudah diproses, demikian pula regulasi dan izin lainnya sudah ditempuh. “Perizinan sudah ditempuh sejak lama, bahkan sebelum saya menjabat pada Tanggal 1 Maret 2023,” ungkapnya.
Kapan pertemuan lanjutan dengan warga, Prof Aan menjelaskan, masih akan dibahas teknis operasional proyek terutama di malam hari. “Akan dibicarakan juga beberapa hari ke depan. Akan ada pertemuan lagi,” tandasnya. (Agus)
Discussion about this post