KAB. CIREBON, (FC).- Melambungnya harga kacang kedelai di Kabupaten Cirebon membuat sejumlah produsen tahu di daerah ini kelimpungan.
Akibatnya, ukuran tahu dikurangi dan produksinya pun menurun. Saat ini harga kacang kedelai mencapai Rp9.200 per/kg, dari sebelumnya Rp7.800/kg, Selasa (5/1).
Produsen tahu asal Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Rahman mengatakan harga makin naik, makin kecil juga ukuran tahu. Upaya itu dilakukannya agar usahnya tetap berjalan.
“Harga tahunya gak naik, soalnya dinaikin harga susah, cuman ukurannya saja dikurangin,” ungkap Rahman.
Karena ukuran tahu yang diproduksi dikurangi, maka isi tahu perloyang yang biasanya 100 buah, kini lebih 1 baris menjadi 110 potong tahu. Produksi harian pun menurun, dari 5 kuintal kini menjadi 1 kuintal.
“Karena harga kedelai mahal penjual pun pada istirahat jualan tahu, karena itu juga kita mogok-mogokan kerja,” ujarnya.
Mogok kerja artinya, sambung Rahman, tidak setiap hari memproduksi tahu. Dimungkinkan akan terus berlanjut apabila harga bahan baku masih belum turun.
“Jika harga makin melonjak maka akan melakukan mogok kerja secara total dalam produksi tahu,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon, Dini menyebutkan, terdapat kenaikan harga kedelai sebesar 17,9 persen selama 1 minggu terakhir.
Penyebabnya adalah stok kedelai di Indonesia yang menipis, lalu dikarenakan memasuki tahun baru tidak adanya kapal pengangkut kedelai dari negara penyuplai.
“Sejak libur tahun baru tidak ada negara penyuplai yang mengantarkan. Kalaupun ada, kedelai ini diangkut bersamaan dengan barang lainnya,” ungkap Dini kepada FC.
Akibatnya, kebutuhan di tanah air membludak dan stok yang terbatas maka, harga pun meningkat. Dini berharap harga kedelai dapat kembali normal sebelum Maret.
“ Ya diperkirakan peningkatan harga kedelai hingga Maret mendatang,” jelasnya. (Sarrah/Job/FC)