KUNINGAN, (FC).- Kabupaten Kuningan terpilih oleh Kementerian PUPR sebagai lokasi percontohan atau Pilot Project pembangunan Rumah Hijau di Indonesia.
Pembangunan rumah hijau tersebut dipelopori oleh PT. Purimega Saranaland selaku developer Perumahan Taman Anggrek Kuningan.
Dalam pelaksanaan pembangunannya, developer menggandeng sejumlah mitra kerjasama dari Zerone, Duitin, dan Rebricks Indonesia.
Pembangunan rumah hijau berangkat dari inisiatif bersama yang berkomitmen untuk menyediakan solusi hunian layak yang ramah lingkungan (Rumah Hijau) dan terjangkau untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Peletakan batu pertama pembangunan rumah hijau tersebut berlangsung pada Jumat (9/6) di Perumahan Taman Anggrek Kuningan.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat dari Kementerian PUPR, BP Tapera, perwakilan DPMPTSP Kuningan, serta Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Kuningan, I Putu Bagiasna.
Dalam sambutan acara tersebut, Putu mengapresiasi developer dan mitra kerjanya yang telah menginisiasi pembangunan rumah hijau di Kabupaten Kuningan.
“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Kuningan cukup bangga dan bahagia bahwa hari ini Kabupaten Kuningan menjadi Pilot Project Rumah Hijau di Indonesia,” kata Putu.
Ia berharap pembangunan perumahan subsidi tersebut dapat membantu mengurangi angka backlog rumah yang masih cukup tinggi di Kabupaten Kuningan.
Sebagaimana konsep rumah hijau, dalam pelaksanaan pembangunannya akan menerapkan standar teknis Bangunan Gedung Hijau (BGH) yang sudah ditetapkan Kementerian PUPR.
Standar teknis BGH harus dipenuhi developer mulai dari tahap
perencanaan teknis, pelaksanaan
konstruksi serta beberapa tahapan lainnya.
Ada banyak parameter yang menjadi acuan BGH, antara lain penggunaan material bangunan ramah lingkungan.
Dalam pembangunan rumah hijau di Perumahan Taman Anggrek Kuningan ini kontruksi dinding bangunannya menggunakan material batako hasil daur ulang sampah.
Begitu juga penggunaan paving block untuk kontruksi jalan, terbuat dari hasil daur ulang sampah yang diproduksi oleh Rebricks Indonesia.
Parameter lainnya yang akan diterapkan dalam pembangunan rumah hijau di Perumahan Taman Anggrek Kuningan adalah pengelolaan sampah secara mandiri.
“Selain penggunaan material hijau, kita juga harapannya bisa menyelesaikan masalah sampah. Selain jadi rumah juga bisa menjadi komoditas hijau yang lainnya,” ujar CEO Zerone, Wenrizal.
Bagus, selaku perwakilan Sekretariat BGH dari Dirjen Cipta Karya dalam sambutan acara tersebut mengatakan, pembangunan Perumahan Taman Anggrek Kuningan merupakan perumahan pertama yang akan menjadi percontohan untuk pengembang perumahan yang berprinsipkan Bangunan Gedung Hijau.
“Semoga PT. Purimega Saranaland menjadi motor atau penggerak kepada para pengembang-pengembang yang lain, dan menjadi penyemangat juga untuk pengembang yang lain untuk meningkatkan membumikan Bangunan Gedunf Hijau itu sendiri,” kata Bagus.
Rencananya, untuk tahap pertama akan dibangun 90 unit rumah hijau di perumahan Taman Anggrek Kuningan dari target keseluruhan sebanyak 230 unit. (Andriyana)
Discussion about this post