CIREBON, (FC).- Gerak langkah Kantor Imigrasi Kelas I TPI Cirebon terus menunjukkan eksistensi dalam memberikan dedikasi kinerja terbaik untuk Indonesia, kali ini pada Kamis (2/5) dan Jumat (3/5) Kanim Cirebon menerjunkan Tim untuk lakukan Operasi Jagratara.
Hal ini untuk melakukan Pengawasan Keimigrasian terhadap Orang Asing yang berada di wilayah Kabupaten Indramayu.
Kegiatan Operasi Jagratara kali ini dipimpin oleh Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, mereka bergerak menuju perusahaan dan pesantren yang memiliki tenaga kerja atau santri Orang Asing di Wilayah Kabupaten Indramayu.
Untuk perusahaan yang dikunjungi melalui kegiatan Operasi Pengawasan Orang Asing di Kabupaten Indramayu yaitu CV. Samudera Huang Jin dan Pondok pesantren Al Mukminin.
Di hari pertama, Tim Operasi Jagratara berangkat pukul 10.30 WIB menuju target pertama operasi yaitu CV. Samudera Huang Jin yang beralamat di jalan Desa Karangsong Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu.
Sesampainya di perusahaan, tim menyampaikan surat tugas serta menjelaskan maksud dan tujuan kepada pihak pimpinan perusahaan yakni Ida Aisah sekaligus istri dari WNA.
Berdasarkan pemeriksaan dilapangan diketahui bahwa pada CV. Samudera Huang Jin terdapat 1 (satu) WNA Asing pemegang ITAP Kanim Cirebon penjamin/sponsor isteri sebagai Direktur/Investor.
CV. Samudera Huang Jin sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi olahan Sirip Ikan Hiu untuk produksi makanan/sop.
“Hasilnya terdapat kesesuaian dokumen izin tinggal ybs dan kegiatannya di perusahaan dan tidak tidak ditemukan adanya pelanggaran Keimigrasian,” ujar Plt Kakanim Kelas I TPI Cirebon Rudi Nasrullah.
Selanjutnya di hari kedua tim bergerak ke Pondok Pesantren Al Mukminin, yang berlokasi di Jalan Bojong Kecamatan Lohbener kabupaten Indramayu.
“Setelah sampai di pondok pesantren tim memperkenalkan diri, menyerahkan surat tugas dan menyampaikan maksud dan tujuan, Tim diterima dengan baik oleh pengurus pondok pesantren Abdul Yaman,” ungkapnya.
Menurut keterangan dari Abdul Yaman, Pondok Pesantren Al Mukminin berdiri sejak Tahun 1994 dan ada sekitar 650 siswa yg belajar di pondok pesantren tersebut.
Dijelaskan juga oleh pengurus pondok pesantren, bahwa pernah ada tamu WNA pada Tahun 2000 berkewarganegaraan Yaman dan Palestina, berkunjung dan bersilaturahmi ke pesantren tersebut.
“Kemudian disampaikan juga bahwa saat ini tidak ada pengajar/dosen ataupun siswa dari orang asing dan kesemuanya tenaga pendidik adalah WNI,” ucap Rudi. (Agus)