KAB. CIREBON, (FC).- Para pelaku seni di wilayah Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon memperhatikan para pelaku seni budaya termasuk warisan seni budaya yang ada di wilayah Kecamatan Gebang.
Hal itu mencuat saat pelaksanaan pra musyawarah rencana pembangunan (pra musrenbang) Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon di kantor kecamatan setempat, Senin (20/1).
Salah seorang pelaku seni yang juga sebagai Ketua Forum Komunikasi Burok (FKB) Kecamatan Gebang, Yogi Subagja mengungkapkan, dengan tidak tersedianya wadah sanggar kesenian atau tempat berupa gedung teater, yang berdampak potensi kesenian di Kecamatan Gebang tidak bisa berkembang.
Selain itu, lanjutnya, hal ini pun berimbas banyak masyarakat yang tidak mengetahui sejarah kesenian itu, dan mereka lebih mengetahui kesenian modern ketimbang kesenian tradisional khususnya yang ada di Kecamatan Gebang ini.
“Ketika ada sanggar kesenian, setidaknya bisa menjadi tempat berkumpulnya palaku kesenian untuk bisa memberikan pelatihan, menggali wawasan tentang sejarah kesenian khususnya kesenian daerah,” katanya.
Bahkan, lanjutnya, sekarang ini, dalam perjalannya kesenian lebih didominasi oleh seniman dari luar wilayah Kabupaten Cirebon, begitu pun halnya yang terjadi di timur Cirebon.
Akan tetapi, dirinya menyebut, hal ini tidak berlaku khususnya di Kecamatan Gebang, ini dikarenakan banyak potensi lebih jika dibandingkan dengan wilayah kecamatan lainnya di Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, hal ini menilik dari sejumlah desa di wilayah kecamatan lain, mereka masih bergantung kesenian dari luar kecamatan tersebut.
Namun tidak demikian dengan desa di Kecamatan Gebang, meski banyak potensi yang bisa dikembangkan, akan tetapi tidak ada wadah yang menaungi sehingga potensi kesenian tidak bisa berkembang.
“Untuk itu, kami berharap adanya perhatian dari pihak pemerintah, salah satunya melalui anggaran PIK maupun dari anggaran lainnya. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku kesenian. Artinya, kesejahteraan tersebut bukan untuk ke personalnya, akan tetapi lebih ke keseniannya,” jelasnya.
Menurut Yogi, ada ribuan pelaku seni, salah satu contohnya kesenian burok ada sebanyak 20 group yang ada di Kecamatan Gebang.
“Dimana setiap group itu sendiri menanungi antara 60 hingga 80 orang karyawan atau nayaga. Ini belum kesenian lainnya, seperti renteng, tari topeng, organ, dan banyak lagi pelaku kesenian lainnya baik kesenian tradisional maupun kesenian modern,” jelasnya.
Sementara anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Aan Setiawan kepada FC mengungkapkan, rapat di DPRD antara Sekda, Bappelitbangda, BKAD sama DPRD Kabupaten Cirebon, bahwa dalam perencanaan di tahun 2026 itu harus ada festival budaya setiap wilayah masing-masing.
Bila perlu setiap kecamatan harus ada festival budaya yang bisa menarik wisatawan untuk bisa datang ke festival budaya.
Menurut Aan, diharapkan di Kabupaten Cirebon baik di timur atau barat mencoba untuk membuat satu festival yang betul-betul bisa go internasional, salah satunya di Gebang yang kesenian burok, menurutnya burok sebagai warisan kesenian budaya.
“Nanti kita coba dorong juga untuk anggaran festival budaya ini di tahun depan yang bisa menarik masyarakat secara luas untuk bisa datang ke sini, agar dampak dari adanya festival budaya ini bisa bermunculan, seperti geliat perekonomian dan sebagainya,” terangnya.
Selain itu, upaya Pemkab Cirebon adalah sedang mengajukan ke Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk kesenian burok menjadi warisan budaya tak benda. Menurutnya, burok ini adalah cikal bakalnya dari Gebang dan ini budaya dari orang-orang Cirebon khususnya yang ada di wilayah timur.
“Jadi jangan sampai diklaim sama Indramayu atau sama Brebes, karena Brebes juga sudah ada, terus di Kuningan juga sudah ada, sehingga hal ini yang mendorong Pemkab Cirebon untuk mendaftarkan kesenian burok ke HAKI,” ungkapnya.
Selain itu juga sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada para pelaku seni, pihaknya akan mendorong pembangunan, salah satunya adalah pembangunan gedung kesenian di wilayah timur Kabupaten Cirebon.
“Karena di barat sudah ada, nanti akan coba kita dorong, karena pimpinan DPRD sekarang ini juga berasal semua dari timur Kabupaten Cirebon, mudah-mudahan. Kita berdoa saja,” paparnya. (Nawawi)
Discussion about this post