KAB. CIREBON, (FC).- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mendorong para camat untuk menginventarisir desa-desa yang dapat memanfaatkan lahan tidur, untuk ditanami jagung. Hal itu, disampaikan oleh Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya dalam rapat pimpinan terkait isu strategis tingkat Kabupaten Cirebon, di ruang Nyimas Gandasari, Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon, Senin (20/1).
Pj Bupati Wahyu menyampaikan, para camat yang hadir agar menginventarisir desa-desa yang paling memungkinkan lokasinya untuk bisa menanam jagung. Untuk program tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) juga dapat menggunakan dana desa.
“Pengelolaan bisa kerjasama dengan masyarakat petani yang ada di sekitar masing-masing. Untuk benih jagung, kita sudah komunikasi dengan Kementerian Pertanian,” paparnya.
Tahun ini pihaknya menargetkan sebanyak 150 hektare lahan tidur untuk ditanami jagung maupun sayuran. Tidak hanya tanaman saja, tapi juga bisa dalam bentuk budidaya ikan, peternak, dan lainnya.
“Kalau target dengan Ibu Kapolresta, kita bicara itu 150 hektare. Tapi ketahanan pangan tidak hanya jagung. Ada peternak, ikan dan lainnya. Jadi dari berbagai hal itu yang memang harus kita support, tidak hanya dari satu sisi saja,” terangnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat, agar setiap lahan yang tidak digunakan itu bisa ditanami jagung, sayuran, dan lainnya disesuaikan dengan kondisi wilayahnya masing-masing.
Di tempat yang sama, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menyampaikan, rapim yang dibahas tadi adalah terkait dengan rencana untuk setiap desa menyediakan satu hektare lahan yang dikhususkan untuk ketahanan pangan. Lahan yang dimaksud adalah lahan tidur.
“Bisa lahan bengkok atau lahan yang ada di wilayah desa tersebut, untuk ditanami jagung. Tadi, Pak Pj Bupati sudah meminta kepada para camat untuk menginventarisir dan kita mengedukasi para kuwu juga agar maksimal menggunakan 20 persen dana desanya untuk dimanfaatkan dalam ketahanan pangan,” katanya.
Karena itu, Sumarni juga berharap para kuwu agar serius dalam melaksanakan kegiatan ketahanan pangan, dengan memanfaatkan lahan tidur, untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kami tadi memberikan penekanan, jangan sampai lahan-lahan yang ada di wilayah desa-desa itu malah dimanfaatkan oleh cukong dari luar. Tapi bisa dimanfaatkan oleh para masyarakat petani yang ada di lingkungan desa, untuk kemakmuran mereka,” pungkasnya. (Ghofar)
Discussion about this post