KOTA CIREBON, (FC).- Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Irawan Wahono terpilih menjadi Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk Periode 2021-2026.
Pemilihan Ketua PGRI dan jajarannya tersebut, dilaksanakan di Halaman SMP Negeri 1 Kota Cirebon, Senin (5/4).
Pria yang baru saja meraih gelar doktor ini memperoleh suara 227 dari 268 suara yang ada. Atas perolehan suara tersebut, Irawan terpilih menjadi Ketua PGRI Kota Cirebon.
Ketua Panitia Konferensi XXII PGRI Kota Cirebon Toto mengatakan, dalam konferensi ini, tidak hanya memilih Ketua saja.
Konferensi ini memilih 4 orang yang akan menjadi jajaran elit ditubuh PGRI Kota Cirebon.
“Konferensi XXII memilih Ketua, dua Wakil Ketua, dan juga Sekretaris. Dan alhamdulillah, terpilih sebagi Ketua adalah Bapak Irawan yang tidak lain adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon,” kata Toto kepada FC.
Toto menambahkan, untuk dua Wakil Ketua lainnya, terpilih Etty Nur Rochaeni yang juga Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Kota Cirebon dan Lilik Agus Dermawan yang juga Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Cirebon. Sementara Eka Novianto terpilih menjadi Sekretaris PGRI Kota Cirebon.
Sebelumnya, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Cirebon menggelar konferensi ke XXII. Konferensi yang digelar sejak tanggal 1 April 2021 ini, tiba kepada Pleno ke V yakni pemilihan Ketua PGRI periode 2021-2026 secara voting.
Baca Juga: PGRI Kota Cirebon Gelar Konferensi ke XXII
Pelaksanaan pemilihan calon Ketua PGRI Kota Cirebon dilaksanakan di Lapangan SMP Negeri 1 Kota Cirebon, Senin (5/4). Dengan tetap mengedepankan Protokol Kesehatan Covid-19, para perwakilan pemilik suara satu persatu dipanggil untuk memilih calon Ketua yang sudah ditetapkan.
Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat, Dede Amar mengatakan, Konferensi ini merupakan kewajiban organisasi. Konferensi ini dilaksanakan usai perhelatan Kongres di pusat untuk memilih Ketua Umum PP, lalu dilanjut 6 Bulan kemudian digelar lah Konferensi tingkat Provinsi se Indonesia.
“6 Bulan berikutnya baru digelar Konferensi tingkat Kota dan Kabupaten, sebenarnya Konferensi ini dilakukan dari mulai Januari sampai Juni 2020. Namun karena di Bulan Maret ada pandemi maka ditunda, akhirnya keputusan kongres dirubah dan konferensi boleh dilaksanakan maksimal sampai dengan Desember 2020,” kata Dede. (Muslimin)
Discussion about this post