KAB. CIREBON, (FC).- Di awal tahun 2021 penyaluran komoditi Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) sesuai dengan arahan Kemeterian Sosial RI untuk segera dimulai lagi. Untuk wilayah Kabupaten Cirebon yang mengawali penyaluran komoditi BPNT di Kecamatan Dukupuntang.
Hal tersebut diungkapkan Kordinator Daerah BPNT Kabupaten Cirebon, Eka Wildanu usai monitoring penyaluran BPNT di e – warong milik Duan Muwardi di Desa Sindangjawa Kecamatan Dukupuntang, Selasa (12/1).
“Untuk penyaluran komoditi BPNT tahun 2021 di wilayah kerja Kabupaten Cirebon dimulai lagi, yang mengawali penyaluran komoditi BPNT di Desa Sindangjawa milik kang Duan,” ujar Eka.
Berdasarkan informasi dari Kemensos, jelas Eka, besaran manfaat program sembako tahun 2021 ada peningkatan dibanding tahun 2020 lalu.
Tahun 2020 besaran manfaat program sembako Rp.150.000/KPM/bulan untuk tahun 2021 sebesar Rp.200.000/KPM/bulan
“Besaran manfaat program sembako tahun 2021 ada kenaikan sebesar Rp.50.000 dimana pada tahun 2020 nilainya Rp.150.000/KPM/bulan menjadi Rp.200.000/KPM/bulan,” jelasnya.
Eka mengingatkan bahwa bantuan program sembako tidak dapat diambil tunai dan hanya ditukarkan dengan bahan pangan yang ditentukan untuk program sembako di E-warong terdekat di sekitar tempat tinggal Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Uang yang ada di kartu tidak bolah diambil tunai hanya bisa ditukar dengan komoditi yang sudah ditentukan, seperti barang yang mengandung karbohidrat, protein nabati, protein hewani, sayur-sayuran dan buah-buahan,” tutur Eka.
Eka juga meminta kepada E-warong se Kabupaten Cirebon dalam penyediaan komoditi BPNT untuk memenuhi gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai pencegahan terjadinya stunting untuk bayi yang baru lahir, temasuk ibu dari bayi tersebut.
“Di Kabupaten Cirebon ada beberapa kecamatan yang mempunyai jumlah bayi stunting cukup signifikan, seperti Kecamatan Suraneggala, Kecamatan Kapetakan dan Susukan Lebak. Untuk wilayah tersebut diharapakn E- warong menyediakan komoditi yang memenuhi gizi untuk pencegahan stunting,” kata Eka.
Dirinya meminta kepada E-warong tidak hanya memikirkan keuntungan semata akan tetapi memikirkan juga kondisi lingkungan setempat.
Seperti adanya bencana alam yang terjadi di sekitar e warong, mereka harus punya rasa empati kepada warga yang tengah terdampak bencana.
“Banyak E-warong yang mempunyai komitmen terhadap kondisi sekitarnya. Saya berharap rekan – rekan e warong lainnya juga harus ikut berpartisipasi ketika di wilayahnya terjadi bencana,” harapnya.
Di tempat yang sama, pemilik E- warong di Desa Sindangjawa, Duan Muwardi berterima kasih kepada Korda BPNT Kabupaten Cirebon yang telah berkunjung ke E-warong miliknya dalam rangka monitoring penyaluran BPNT perdana tahun 2021.
“Terima kasih kepada kang Eka yang sudah berkunjung ke E-warong kami, Alhamdulillah penyaluran berjalan lancer dan komoditi juga sesuai deengan keinginan KPM,” kata Duan.
Dijelakan Duan, kondisi E-warong di Kecamatan Dukupuntang sebagian besar sudah sesuai dengan Pedoman Umum (Pedum) Program Sembako BPNT dari Kementerian Sosial.
Sedangkan sebagian lagi ada yang menjadi alat politik oleh kuwu yang sedang berkuasa.
“Alhamdulillah sebagian besar sesuai dengan Pedum, tapi ada juga e warong yang menjadi alat politik oleh kuwu yang sedang manggung,” ujarnya.
Dirinya berpesan kepada E-warong di Kecamatan Dukupuntang untuk menyediakan komoditi sesuai dengan Pedum, jangan memikirkan keuntungan semata.
E warung juga harus memikirkan kebutuhan KPM, jangan dipaksa untuk mengikuti kemauan E-warong.
“Kebutuhan KPM kan berbeda-beda, sediakan komoditi sesuai dengan kebutuhan KPM. Sebelumnya diinvetarisir apa yang menjadi kebutuhan KPM bulan ini,” pungkasnya. (Mawa Bagja)