KOTA CIREBON, (FC).- Ayo Pakai Masker, begitulah ajakan yang digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon guna menanggulangi merangkaknya kasus. Namun, jenis masker seperti apakah yang seharusnya layak digunakan?
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kita Cirebon Edy Sugiarto, masker yang masih direkomendasikan untuk saat ini hanyalah masker medis.
“Masker kain, scuba, dan lainnya itu perlindungannya hanya 50 persen kebawah dan yang direkomendasikan saat ini ada 2 yaitu, masker medis dan N95,” ungkap Dr. Edy pada FC.
Meskipun begitu, Dr. Edy menyampaikan, apabila masker yang digunakan sekarang ini seperti masker kain dan scuba masih lebih baik dibanding tidak gunakan masker.
Akan tetapi, alangkah lebih baik menggunakan masker medis atau N95. Namun, dikarenakan masker N95 yang cukup mahal, maka masker medis pun sudah cukup. Sehingga, masker medis saja cukup karena, perlindungannya pun aman setidaknya 30-95 persen dapat menyaring partikel hingga 0,1 mikron.
Artinya, filter dalam masker medis lebih baik dibanding masker pada umumnya. Untuk itu, patut bagi masyarakat untuk gunakan masker medis. Terutama, bila berada di tempat yang rawan penularan.
Dr. Edy menyampaikan, apabila pakai masker kain meski sudah dilapisi lagi pun tidak akan berpengaruh besar untuk pencegahan penularan seperti droplet dan sebagainya.
“Walau sudah rangkao tetap tidak menjamin, tapi bisa pakai masker medis dulu baru pakai masker yang kain dan ini bisa menjadi 100 persen,” ucap Dr. Edy.
Meski begitu, Dr. Edy menyampaikan jangan sampai hal ini menjadikan kekalutan apalagi difikir pusing oleh masyarakat di Kota Cirebon. Sebab, penularan yang terjadi tidak hanya dapat diantisipasi melalui penggunaan masker saja.
Melainkan, perlu adany disiplin terhadap 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Menurut Dr. Edy, paling utama yang perlu dilakukan adalah mencuci tangan dan rutin gunakan hand sanitizer.
Sebab, bakteri atau virus akan mati apabila terkena detergen atau alkohol yang terkandung dalam sabun cuci tangan ataupun alkohol yang terkandung dalam hand sanitizer.
Maka dari itu, Dr. Edy mewanti-wanti agar masyarakat tidak takut berlebihan dalam menghadapi pandemi covid-19 ini. (Sarrah/Job/FC)