KAB. CIREBON, (FC).- Setelah dinyatakan negatif atau penyintas Covid-19. Bupati Cirebon, H Imron mendonorkan plasma darahnya di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon, Senin (18/1).
Seusai mendonorkan plasma darahnya, Imron didampingi Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Ketua UTD PMI Kabupaten dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten kepada wartawan mengatakan, pihaknya mendonorkan plasma darahnya adalah untuk membantu pasien-pasien Covid-19 yang masih terbaring di rumah sakit.
Karena aku Imron, obat dari virus Covid-19 ini sampai saat ini belum ditemukan.
“Mudah-mudahan plasma darah saya bisa bermanfaat untuk kesembuhan pasien yang masih terbaring di rumah sakit. Katanya hanya dengan terapi plasma ini dapat mempercepat proses penyembuhan pada pasien Covid-19 yang berkategori kritis maupun berat,” kata Imron.
Baca juga: Terapi Plasma Konvalesen di Kab. Cirebon Berlanjut, Kadisdik Siap Donorkan Darahnya
Maka dari itu, Imron mengajak bagi siapapun yang sudah dinyatakan sembuh atau negatif dari paparan virus Covid-19, diharapkan untuk dapat mendonorkan plasma darahnya di PMI Kabupaten Cirebon.
“Mari kita bersama-sama membantu sesama. Karena plasma darah ini banyak manfaatnya untuk pasien-pasien Covid-19 yang masih terbaring sakit di rumah sakit,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Umum PMI Kabupaten Cirebon, Hj Rd Sri Heviyana mengucapkan terima kasih kepada Bupati Cirebon yang telah mendonorkan plasma darahnya untuk membantu pasien-pasien Covid-19 yang masih terbaring di rumah sakit.
Heviyana menyebut, hingga sampai dengan saat ini, jumlah penyintas Covid-19 yang sudah mendonorkan plasma darahnya termasuk hari ini Bupati Cirebon adalah sebanyak 89 pasien.
“Sampai dengan saat ini 89 pasien atau penyintas yang telah mendonorkan plasma darahnya,” kata Heviyana.
Heviyana mengaku, kebutuhan untuk terapi plasma konvalesen sebenarnya banyak sekali. Namun terganjal pada saat screening awal yaitu pemeriksaan titer antibodinya pada penyintas Covid-19.
Baca juga: Putra Kadinkes Donorkan Plasmanya, Ketua PMI Kab. Cirebon Ucapkan Terimakasih
Rata-rata, tambahnya, pada saat pemeriksaan titer antibodi ada yang bagus dan ada juga yang tidak layak.
“Rata-rata 1 banding 4. Dari 4 orang penyintas, hanya 1 yang layak diambil plasmanya. Yang 3-nya gagal,” kata Heviyana.
Heviyana melanjutkan, saat ini stok plasma konvalesen di PMI Kabupaten Cirebon 0 (Nol,-red). Artinya bukan hanya masyarakat Kabupaten Cirebon saja yang membutuhkan, melainkan dari luar Cirebon yang meminta plasma darah ini untuk terapi plasma konvalesen bagi pasien Covid-19.
“Cepat habis, dan sudah banyak yang menunggu tidak seperti donor darah biasanya. Kebutuhan banyak tetapi pendonor yang sedikit. Diharapkan kepada masyarakat khususnya yang sudah dinyatakan negatif untuk dapat mendonorkan plasma darahnya di PMI Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala UTD PMI Kabupaten Cirebon, dr J Suwanta menjelaskan, kalau pasien positif Covid-19 itu membutuhkan 2 kantong plasma.
Baca juga: PMI Kab. Cirebon Berhasil Produksi 53 Kantong Labu Plasma Konvalesen
Dan diberikan interval antara 24-72 jam. Artinya kalau sekarang diberikan satu kantong dan paling lambat 3 hari kedepan harus diberikan lagi satu kantongnya atau labu yang kedua.
“Kalau tidak diambil labu yang kedua apakah pasien itu meninggal atau sembuh kita tidak tahu. Tapi yang jelas permintaan plasma itu untuk satu pasien adalah dua labu. Satu labu diserahkan dulu dan satu labu masih kita simpan, karena hanya PMI Kabupaten Cirebon yang memiliki alat penyimpanan plasma yang suhunya dibawah -70 derajat celcius,” kata Suwanta.
Suwanta menambahkan, kalau plasma darah yang dihasilkan Bupati Cirebon belum dapat diberikan kepada pasien Covid-19, karena masih perlu proses lagi.
“Punya pak Bupati akan menjadi 3 labu masing-masing labu 200cc,” tambahnya.
Lebih lanjut Suwanta menambahkan, saat ini yang sudah mengantri meminta plasma konvalesen ini adalah RSUD Waled meminta 2 labu, RS Permata meminta 1 labu, RS Mitra Plumbon meminta 5 labu, RS Ciremai meminta 2 labu, RSD Gunungjati meminta 1 labu.
“Luar Cirebon RS Telogorejo Semarang meminta 8 labu, Panti Wirasa Citarum meminta 2 labu, RS Fatmawati Jakarta minta 2 labu, RS Wongsonegoro Semarang minta 1 labu, RS Karyadi Semarang minta 2 labu, RS Santosa Bandung minta 1 labu. Ini bisa dipenuhi tergantung pada pendonor plasmanya. Setiap hari ada permintaan tetapi tidak kita penuhi karena pendonor plasma yang minim juga titer antibodi. Makanya bagi yang sudah sembuh, dua Minggu nya dipersilahkan untuk mendonorkan darah nya,” tukasnya. (Ghofar)
Baca juga: PMI Kabupaten Cirebon Mampu Produksi Plasma Darah