KAB. CIREBON, (FC).- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon dalam kurun waktu dua bulan ini berhasil memproduksi sedikitnya 53 kantong labu darah plasma konvalesen. Sebanyak 53 labu plasma konvalesen tersebut didapatkan dari 21 penyintas Covid-19 asal Kabupaten Cirebon yang telah mendonorkan darahnya.
Ketua Umum PMI Kabupaten Cirebon, Hj Rd Sri Heviyana mengatakan, untuk pelaksanaan plasma darah di PMI Kabupaten Cirebon sekarang sudah 21 pendonor.
Menurutnya sebagian hasilnya telah disalurkan di beberapa rumah sakit milik pemerintah dan swasta.
“Jadi setiap kami mendapatkan pendonor plasma, rumah sakit-rumah sakit di Kabupaten Cirebon, baik rumah sakit Mitra Plumbon, RSD Gunung Jati Kota Cirebon, RSUD Waled maupun RSUD Arjawinangun sudah menunggu plasma konvalesen ini,” kata Hj Rd Sri Heviyana, Selasa (24/11).
Hasil dari 21 orang penyintas Covid-19 tersebut, kata dia, sebagian sudah di distribusikan kepada pasien-pasien Covid-19 yang tergolong berat maupun akut, karena juga, lanjut Heviyana, plasma konvalesen ini tidak bisa menyimpan lama-lama.
“Stok plasma konvalesen di kami yang tidak ada stoknya hanya golongan darah AB yang lainnya (A, B dan O) stoknya ada semua,” ungkapnya.
Ditambahkan Heviyana, Alhamdulillah dari donor plasma yang diberikan kepada pasien yang tergolong berat, saat ini, informasinya pasien sudah ada perbaikan.
“Pasien-pasien yang sedang terbaring karena Covid-19 ini sudah mulai ada perubahan, dari yang tadinya akut itu sudah mulai ada perbaikan bahkan sebagian sudah ada yang bisa dibuka oksigennya,” tambahnya.
Menurutnya, saat ini pasien positif Covid-19 asal Kabupaten Cirebon yang sudah sembuh sudah banyak yang mengantri untuk mendonorkan plasma darahnya di PMI Kabupaten Cirebon. Pihaknya sangat berterimakasih kepada masyarakat yang sudah berlomba-lomba di jalan kemanusiaan.
“Mudah-mudahan masyarakat Kabupaten Cirebon terus berlomba-lomba untuk kemanusiaan melalui plasma darah ini. Karena memang plasma darah ini tidak bisa semata-mata seperti donor pada umumnya tapi persyaratannya adalah pasien yang memang tadinya terkena covid dan sudah sembuh. Dan juga pendonor plasma itu harus laki-laki,” katanya. (Ghofar)