KAB. CIREBON, (FC).- Warga Desa Kemlakagede, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon melakukan aksi protes terhadap kinerja Pemerintah Desa Kemlakagede yang dipimpin oleh Kuwu Rusli.
Selain menyuarakan kekecewaan, warga juga secara tegas menuntut agar Kuwu Rusli segera mengundurkan diri dari jabatannya karena dianggap tidak mampu mengelola pemerintahan desa dengan benar dan transparan.
Warga menyatakan bahwa selama masa jabatan Kuwu Rusli, berbagai permasalahan desa, mulai dari buruknya pengelolaan sampah, penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), hingga transparansi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), diduga banyak penyelewengan.
“Awal mula permasalahan itu dari sampah karena sampai hari ini tidak ada tindaklanjutnya. Mereka datang ke desa untuk meminta solusi, tapi dari Pemdes tidak ada yang menemui jadi akhirnya dilanjut ke kecamatan dan ditemui oleh Pak camat dari situ akhirnya warga mulai mempertanyakan masalah – masalah lainya seperti BLT, Dana Desa, Kinerja Kuwu dan program – program yang belum terlaksana”, ujar Sawiji Santoso tokoh masyarakat sekaligus anggota BPD Desa Kemlakagede., Selasa,(21/1).
Selain itu, lanjut Sawiji warga juga menyoroti ketidakhadiran Kuwu Rusli di balai desa pada saat jam kerja dan juga perangkat desa yang datang siang sebagai bentuk pengabaian terhadap adanya aksi protes warga yang meminta tanggung jawabnya.
Aksi protes ini mendapatkan perhatian dari pihak kecamatan yang sebelumnya menerima aspirasi warga dan berjanji akan menyampaikan tuntutan ini kepada pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti.
“Sekarang ini tindak lanjut pertemuan kemarin untuk pembinaan dan mengevaluasi kinerja kuwu, sampai pak camat mengancam kalo tidak ada yang bisa datang ke desa siltap akan di tahan, barulah dari situ mulai berdatangan persoalan ini dari dulu banyak warga yang kesusahan ketika membutuhkan pelayanan karena tidak ada perangkat yang stanbay” ungkap Sawiji.
Camat Tengahtani, Tedy Tri Susilo mengatakan Forkopimcam telah melakukan pembinaan terhadap Kuwu ,Perangkat, dan BPD Desa Kemlakagede harapannya agar bisa tumbuh motivasi dalam bekerja yang baik mulai dari perencanaan, pengawalan dana desa kemudian juga terkait dengan ketepatan sasaran program kegiatan Desa Kemlakagede.
“Mudah – mudahan semua bisa bersinergi perangkat desa, bpd dan kuwu,agar masyarakat merasa terlayani dengan baik masyarakat menikmati pembangunan yang ada di desa kemlakagede” ujar Tedy
Tedy menegaskan, pertemuan ini akan menjadi bahan evaluasi penting terhadap pemerintah Desa Kemlakagede.
“Itu catatan untuk pemdes Kemlaka gede dari Kecamatan tumbuhkan etos kerjanya dengan baik terkait dengan kinerja pemdes kemlaka,ditingkatkan lagi warga berharap adanya perubahan signifikan dalam tata kelola pemerintahan desa demi kemajuan Desa Kemlakagede” tegas Tedy
Sementara itu, Kuwu Desa Kemlakagede Rusli mengatakan, pihaknya membantah apa yang telah di tuduhkan kepada dirinya.
Rusli menyebut persoalan sampah yang sudah dua minggu tidak diangkut dan menuai aksi protes warga ini karena terkendala oleh ketersediaan armada.
“Saya sudah menghubungi dan datang ke DLH untuk segera mengangkut sampah, saat itu memang sedang fokus menangani pasca banjir jadi pengangkutan sampah sempat terhenti,dan baru hari ini akan di tuntaskan” kata Rusli
Rusli menyebut bahwa sampah yang berada di TPS blok Weringin itu tidak hanya berasal dari warga setempat melainkan ada juga warga dari desa lain yang membuang disitu.
“Kalo murni sampah dari warga kemlaka gede jumlahnya tidak sebanyak itu, ini sampai overload dan saya tahu ada dari perumahan Graha Nuansa dari Desa Pilangsari juga buang disini” ujar Rusli
Terkait banyaknya tuntutan aksi protes warga Rusli mengaku, bahwa pemerintahan yang dipimpinnya sudah sesuai dengan koridor dan aturan, yang di tuduhkan oleh warga semuanya sudah sesuai mulai dari pembangunan GOR, BLT, dan lainya.
“Bisa di cek semuanya itu sudah saya lakukan, terkait gor, sampah,dan lainya sudah saya jawab tindak lanjutnya seperti apa”. tukasnya. (Johan)
Discussion about this post