KAB. CIREBON, (FC).- Chintia (18), putri pertama pasangan Udi dan Suriah warga Dusun 2 Desa Karangwangun Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon harus menahan rasa sakit selama berpuluh-puluh tahun.
Lantaran penyakit kanker kelenjar getih bening yang dideritanya sejak usia 2 tahun, kini penyakit itu semakin menjalar kebagian tubuh lainnya.
Keluarga hanya berharap keajaiban hingga Chintia kembali hidup normal seperti teman seusianya.
Ibu Chintia, Suriah mengungkapkan, kronologis awal derita yang dialami anak pertamanya tersebut berawal di usia 2 tahun.
Ketika itu, kata Suriah, Chintia jatuh dari becak dan punggungnya mengenai besi bodi becak, saat itu dibawa ke tukang pijat di kampung.
Namun ketika melihat ada benjolan di punggung Chintia, tukang pijat menyarankan dibawa ke Rumah Sakit Waled, dan pihak RSUD Waled menyarankan Chintia untuk diakukan operasi.
Akan tetapi karena usia Chintia yang baru 2 tahun, sebagai orang tua merasa takut bila harus di operasi sehingga hanya dilakukan berobat jalan.
“Awalnya kelihatan mulai membaik, namun diusia 9 tahun, waktu keas 3 SD, penyakitnya kambuh sehingga harus dirujuk ke RSHS Bandung,” papar Suriah kepada FC, Senin (25/1)
Dijelaskan Suriah, operasi di RSHS Bandung bukannya membaik. Saat itu Chintia mengalami pendarahan.
Bahkan dokter yang menangani opersi Chintia juga merasa kebingungan. Pasca operasi, Chintia dilakukan berobat jalan dan tiap sebulan sekali ke RSHS Bandung.
Karena sudah terlalu lama dan kehabisan biaya meskipun memiliki BPJS, kemudian Suriah meminta agar Chintia dilakukan rujukan berobat jalan di RSUD Waled.
Karena bertahun-tahun harus terus mengkonsumsi obat-obatan, Chintia minta beralih ke pengobatan herbal.
“Sebagai orang tua hanya ingin yang terbaik untuk anak, saya juga mersa kasihan, makanya saya turuti untuk beralih ke pengobatan herbal,”jelasnya.
Chintia sepintas tampak seperti anak normal pada umumnya. Tetapi penyakitnya tiap kali kambuh langsung koma dan harus di larikan ke rumah sakit.
Di usianya menginjak kelas 1 di MAN 4 Cirebon (MAN Pabuaran), kanker yang diderita Chintia kembali kambuh dan semakin menjalar.
Awalnya hanya di bagian punggung, kini sudah menjalar ke bagian dada, perut dan tangannya. Derita yang dialami Chintia membawa keprihatinan banyak pihak agar Chintia segera dilakukan operasi.
“Apapun keputusan dokter yang harus dilakukan kalau untuk kesembuhan Chintia kita akan turuti, demi kesembuhan Chintia,” kata Suriah penuh harap. (Nawawi)
Baca juga: Balita Penderita Kanker Ginjal Segera Jalani Operasi di RSHS