KOTA CIREBON, (FC).- Lapangan Kebumen, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon sedang direvitalisasi. Proyek yang dimulai pada Oktober 2020 itu telah menyelesaikan tahap pertamanya pada Januari 2021, dengan anggaran mencapai Rp2,8 miliar dan dikerjakan oleh PT Dinamis Sarana Utama.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon, Syaroni ATD MT menegaskan bahwa proyek tahap kedua penataan Lapangan Kebumen dilaksanakan pertengahan tahun 2021 ini.
Syaroni mengaku, anggaran yang sudah disediakan mencapai Rp1 miliar untuk finishing dan fasilitas tambahan. Sedangkan untuk lelang masih dalam proses.
“Lelang masih dalam proses. Karena masih ada penyesuaian DPA hasil penyesuaian APBD 2021. Idealnya memang bisa dilakukan maret lalu, sehingga April ini pekerjaan sudah dimulai,” ujarnya kepada FC, Minggu (25/4).
Makanya, DPUPR belum berani membuka pagar keliling Lapangan Kebumen untuk dimanfaatkan publik, meskipun pengerjaan penataan tahap pertama sudah selesai.
“Kalau tidak diselesaikan, khawatir nanti ada yang rusak. Jadi saya harap masyarakat bisa bersabar hingga penataan tahap kedua diselesaikan,” ungkap Syaroni.
Ia juga mengakui, banyak masyarakat yang menunggu Lapangan Kebumen bisa dimanfaatkan. Karana masyarakat penasaran dengan wajah baru lapangan tersebut.
Selain itu, selama tahun 2021 ini belum ada pekerjaan fisik yang dilakukan oleh DPUPR. Pihaknya berharap semua pekerjaan fisik bisa segera dilakukan agar pelaksanaannya tidak menumpuk di penghujung tahun.
Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon Watid Sahriar mengatakan harusnya desain Lapangan Kebumen bisa lebih bernuansa Cirebon. Ia menilai desain alun-alun tersebut terlalu sederhana.
“Desainnya kurang lokal. Muatan lokal yang khas Cirebon itu harusnya ada. Semisal corak mega mendung, kangkungan dan lainnya,” kata
Watid menilai nuansa lokal Cirebonan di Lapangan Kebumen bisa menarik perhatian masyarakat, utamanya wisatawan yang ingin menikmati ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Cirebon.
Terlebih lagi, posisi Alun-alun Kebumen sangat strategis, yakni berada di kawasan kota tua. Alun-alun Kebumen berdekatan dengan Gedung British America Tobacco (BAT), Bank Indonesia (BI) Cirebon, dan Pelabuhan Cirebon.
“Selain desain yang kurang lokal, di sana tidak ada toilet. Idealnya toilet harus ada. Air juga kurang bagus,” kata politisi Partai Nasdem ini.
Seperti diketahui, penataan Taman Kebumen menghabiskan anggaran sebesar Rp4 miliar dan dilaksanakan dua tahap. Pada tahap pertama, anggaran yang digunakan mencapai Rp2,8 miliar dan sudah dilaksanakan pada 2020. (Agus)
Discussion about this post