MAJALENGKA, (FC), – Anggota DPRD Kabupaten Majalengka yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) II, mulai Senin (19/6) hingga Rabu (21/6) melakukan penjaringan aspirasi masyarakat lewat kegiatan reses.
Sebanyak 10 wakil rakyat yang berasal dari dapil II (Jatiwangi, Ligung, Jatitujuh dan Kertajati) disebar ke beberapa titik untuk menampung keluhan masyarakat yang diwakilinya.
Kesepuluh anggota dewan tersebut adalah Ade Kartika (Nasdem),Edi Karsidi (Gerindra), Rasum, Iif Rivandi, Nono Sudarsono (PDIP), Herni Mardiana, Moch Adam Nurhilaludin (Golkar), Riswan (PAN), Deni Koharuddin (PKS) dan H.Muhamad Jubaedi (PKB).
Kesepuluh anggota dewan tersebut melakukan reses masa Persidangan III tahun 2023 di kantong-kantong pemilih mereka.
Dalam reses tersebut salah satu anggota dewan dari fraksi Gerindra memberikan santunan kepada puluhan anak-anak yatim.
Bahkan dewan Edi Karsidi pula sempat berbisik kepada seorang anak yatim untuk sabar dan siap melunasi tunggakan keuangan di sekolahnya.
Wajah ceria terpancar kepada puluhan anak yatim disaat mendapatkan kadeudeuh dari anggota dewan yang reses.
Sementara itu reses dewan yang di sebar di beberapa titik, dibanjiri berbagai macam keluhan masyarakat dari mulai kerusakan infrastruktur jalan, penanganan banjir disaat musim hujan atau musim rendengan, Penerangan Jalan Umum yang kurang memadai, gedung sekolah yang sudah pada rusak, kelangkaan pupuk, kesulitan mendapatkan KIS, sampai kepada keluhan status kepemilikan tanah di beberapa desa di Kecamatan Ligung yang sampai ini belum juga menemukan titik terang.
Seperti yang terjadi pada reses di Desa Cibogor Kecamatan Ligung, Edi Karsidi menerima keluhan dari Edah seorang ibu rumah tangga asal Desa Cibogor yang konon tanahnya hilang entah kemana setelah pasca adanya pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Cipali.
“Saya asalnya tidak ngeh saat pembebasan untuk jalan tol Cipali. Cuman pas kemarin saya lihat SPPT baru ngeh dan kaget karena sisa tanah kurangnya sangat jauh sekitar kurang lebih 500 meter kurangnya. Tanah ini milik almarhum suami saya, dari itu melalui reses ini saya minta kepada pak dewan untuk memperjuangkan tanah milik saya yang hilang,” pungkas Edah.
Mendengar keluhan ada warga yang luas tanahnya berkurang pasca pembebasan proyek jalan tol , Edi Karsidi berjanji akan menelusurinya.
“Yang namanya pembebasan tanah pasti ada panitianya atau tim pembebasan tanah. Dirinya berjanji akan menelusuri ke semua intansi yang terlibat pembebasan tanah untuk proyek tol Cipali saat itu,” pungkas Edi.
Dikatakan Edi, keluhan ini baru muncul sekarang, padahal pembebasan tanah untuk proyek jalen tol Cipali terjadi lima tahun ke;belakang.
Namun walaupun demikian dirinya siap menelusuri dan menampung keluhan ini.
“Yang dikhawatirkan ada uang yang masih tersimpan atau di titipkan di pihak lain,” ujar Edi.
Sedangkan Deni Koharudin yang menggelar reses di Desa Kodasari Kecamatan Ligung menegaskan, selama ini dirinya sering menerima keluhen warganya terkait jalan rusak, drainase dan fasilitas yang lainnya.
Beberapa keluhan sudah banyak yang di realisasi. Cuman sayang dalam pelaksanaannya masih ada saja oknum rekanan yang mengerjakan proyek tersebut asal-asalan, sehingga baru beberapa bulan fasilitas dibangun tersebut sudah pada rusak kembali.
“Saya bingung ko mereka membangun pekerjaan asal-asalan, padahal biaya pembangun tersebut adalah uang rakyat yang terkumpul lewat pajak yang mereka bayar,” tegas Deni di hadapan puluhan warga yang hadir dalam reses.
Dari itu pihaknya kedepan akan semakin ketat mengawasi pekerjaan yang dikerjakan oleh rekanan.
Baik Edi Karsidi, Riswan dan Deni Koharudin, Rasum dan anggota DPRD Kabupaten Majalengka yang lainnya, menyatakan kesiapannya menampung semua keluhan yang terjadi di masyarakat.
Baginya reses ini adalah momentum untuk menampung dan menggali berbagai keluhan yang selama ini terjadi.
“Insya Allah, kami akan memanggil pihak pihak terkait agar keluhan masyarakat segera tertangani,” ucap Edi dihadapan peserta reses.(Munadi)
Discussion about this post