KOTA CIREBON, (FC).- Kisruh pembangunan tembok yang menutup akses 8 rumah warga di RW 04 Langensari Baru, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon semakin memanas.
Warga setempat merasa kesal dengan orang yang mengaku sebagai pemilik tanah, karena tanpa seizin warga dan pihak Kelurahan Pekiringan serta Polsek Kesambi, menutup akses masuk sejumlah rumah warga.
Warga akhirnya mendatangi Kantor ATR/BPN Kota Cirebon, petugas BPN terjun ke lokasi untuk mengukur ulang tanah yang sedang bermasalah dengan masyarakat, pada Senin (15/1).
Proses pengukuran dan mediasi hampir saja membuat suasana kisruh. Pasalnya, mandor proyek kerap kali memprovokasi warga yang memicu amarah warga.
Namun, suasana panas dapat diredam setelah Lurah Pekiringan dan Polsek Kesambi berhasil menenangkan warga.
Ferawati, Kepala Seksi Bidang Sengketa BPN Kota Cirebon mengatakan telah memeriksa beberapa sertifikat yang disertakan. Dikatakan Ferawati, pihaknya ke lokasi untuk pengecekan titik-titik kordinat sebagai batas-batas tanah yang dipersoalkan warga ini, untuk mencocokkan warkah-warkah dan riwayat tanah sebelumnya.
“Hari ini kita melakukan pengukuran tanah. Ada beberapa tanah yang memang sudah dibeli dengan sah. Nanti diundang lagi warga-warga yang tanahnya beririsan untuk ditunjukkan hasil pengukuran serta riwayat. Awal terbit tahun 78 kalau nggak salah,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Pekiringan, Diza Setya Aji menyesalkan pihak proyek yang bersikukuh melanjutkan pembangunan. Padahal bersama Babinsa, Babinkamtibmas dan perangkat desa telah berulangkali meminta dihentikan sementara sebelum IMB keluar.
Terkait pembangunan tembok pagar yang melnutupi Gang Sawo, Diza mengaku, pihaknya sudah pernah menyampaikan kepada pemilik dan pekerjanya agar jangan dulu dibangun tembok, tapi alibi mereka hanya membangun pagar.
“Kami beserta Babinsa dan Babinkamtibmas serta LPM untuk tetap mengingatkan pembangunan pagar itu. Kami minta pembangunan berhenti dulu sebelum IMB keluar. Namun, mereka bilang bahwa mereka tetap saja melanjutkan dengan dalih yang dibangun itu pagar,” tuturnya. (Agus)