KAB. CIREBON, (FC).- Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), KH. Maman Imanulhaq mengatakan, elektabilitas AMIN terus meningkat. Berdasarkan hasil survey terbaru, elektabilitas AMIN berada di angka 32 persen.
Hal tersebut diungkapkan KH. Maman Imanulhaq saat menghadiri acara bertajuk Silaturahim Ulama dan Tokoh Masyarakat untuk Persatuan dan Perubahan Indonesia Lebih Baik, yang berlangsung di Ponpes Tahfidzul Qur’an, Babakan Ciwaringin Kabupaten Cirebon, Selasa (16/1).
“Hasil survey Amin dari hari ke hari terus naik, dan kita yakin akan masuk di putaran kedua. Ganjar-Mahfud 18 persen. Prabowo tidak naik-naik di 38 persen. Sementara AMIN terus naik, sekarang sudah 32 persen,” ungkap Maman Imanulhaq.
Jubir Timnas AMIN Maman Imanulhaq dalam kesempatan menghadiri acara ini juga menegaskan kesiapan AMIN melanjutkan program pemerintah yang sudah berjalan baik.
“Perubahan itu akan terus memperbaiki apapun yang baik, tapi kita akan menghilangkan yang buruk. koruptor kita hilangkan, mafia pupuk kita hilangkan. Tetapi Bansos akan kita jadikan Bansos Plus. Anies-Muhaemin akan meneruskan bansos itu,” tegasnya.
Acara yang diselenggarakan pengurus Gerakan Perubahan dan Pemenangan Anies Muhaimin (Gapura Amin) Cirebon ini dihadiri mantan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, KH. Subhan Ma’mun, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Cirebon, KH. Saefullah Amin, dan Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) AMIN, KH. Maman Imanulhaq serta Motivator Nasional Quantum Live H Abdul Qodir.
Turut hadir pula ratusan warga nahdliyin, jajaran pengusus Gapura AMIN Cirebon dari Kordinator Dapil dan Kordinator Kecamatan, serta para kader dan sejumlah calon legislatif dari partai pendukung pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1, Anies Bawesdan-Muhaemin Iskandar atau AMIN, mulai dari PKB, Nasdem, PKS dan Partai Ummat.
Kegitan yang dikemas Silaturrahim Ulama dan Tokoh Masyarakat itu juga dihadiri Motivator Nasional dari Quantum Live H Abdul Qodir yang memberikan afirmasi dalam sesi pembekalan ratusan Pengurus Gapura.
Kepada wartawan pria yang akrab disapa Bang Haq itu menegaskan, penting saat ini menjadi pelaku perubahan dalam situasi negeri yang mengalami banyak kemunduran dalam berbagi aspek, mulai dari ekonomi, hukum hingga merosotnya indeks demokrasi.
“TAP MPR NO 11 Tahun 1998 jelas menuliskan, penyelenggaraan negara harus bersih dari korupsi kolusi dan nepotisme, tap MPR ini masih berlaku dan gak pernah di cabut. Kemudian dibuatkan dengan Uu 28 tahun 1999 yang merinci soal Itu. Peristiwae Ketua MK yang meloloskan Gibran dari gugatan no 90 sangat menyakitkan, kita Harus melek hukum, kita sebagai rakyat sudah diajari oleh demokrasi yakni menjadikan hukum sebagai intrumen,” ungkapnya.
Ditambahkan, dalam kontes ekonomi, bisa dilihat dari hutang negara yang tembus 8000 T lebih, tapi penerimaan pajak turun drastis terendah sepanjang sejarah hanya 1 digit.
“Kita masuk rangking 134 dari 143 negara. Tapi lihai pemerintah saat ini menutupinya dan membuat skema nambah hutang agar rupiah tidak jatuh atas dolar, karena bisa inflasi yang terjadi, harga akan naik tidak terjangkau pemilu terganggu dan kepentingannya mewariskan kekuasaan gagal. Maka, perubahan total harus dilakukan agar tidak menjadi negara gagal,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Gapura H Syaefullah Amin menyatakan, angka harapan hidup di Indonesia dahulu 70 tahun, sekarang 67,4 tahun.
Hal itu karena hanya giat infrastruktur tapi membangun manusianya abai.
“Data dimanipulasi, pendapatan perkapita diklaim 4500 dolar / tahun atau 6 juta per bulan, itu jauh dari fakta sebenarnya. Makanya perubahan adalah solusi agar situasi negeri tidak dikelola seperti sekarang ini,” ucapnya.
Untuk itu pria yang akrab disapa Kiai Asep itu sangat optimis masyarakat di Cirebon sangat antusias menjadi agen perubahan, faktanya pihaknya sangat merasakan begitu antusiasnya warga bergabung menjadi relawan.
“Buktinya hari ini kita lihat Ratusan Pengurus sudah terbentuk di seluruh kecamatan se-Kabupaten Cirebon. Seluruhnya murni karena kerelaan hati sebagai relawan, dan selama ini bergerak secara swadaya,” pungkasnya. (Andriyana/rls)