KOTA CIREBON, (FC).- Proyek peningkatan trotoar di Jalan Siliwangi dan sebagian Jalan Kartini hampir rampung. Walaupun telah melewat batas waktu kontrak kerja, kontraktor diberikan waktu sebulan untuk menyelesaikan proyek yang bernilai sekitar Rp15 miliar ini.
Pelaksana lapangan proyek ini Abdul Latif mengatakan, setelah mendapatkan tambahan waktu selama satu bulan, pihaknya segera menyelesaikan pekerjaan finishing pada trotoar tersebut.
Diantaranya menutup main hole (beton penutup) drainase diatas trotoar, perbaikan lampu, pembersihan dari sisa pengerjaan proyek dan beberapa pengecatan.
“Main hole ini sementara masih terbuka, karena perlu diratakan dan dirapihkan dulu. Agar menutup sempurna, tidak ada celah maupun tidak rata dengan trotoar itu sendiri,” jelasnya kepada FC, Selasa (12/1).
Kemudian perbaikan lampu trotoar, sejumlah wadah lampu terisi air hujan. Karena tidak terpasang penyekat atau seal, pihaknya sedang melakukan pemasangan seal ini.
Lalu, pembersihan trotoar dengan melakukan penyemprotan dari pasir maupun debu. Ada pula pengecatan kembali agar lebih terlihat rapih dan cantik.
“Untuk provisional hand over (PHO) Kepada pihak PUPR, kita harus memenuhi pemeriksaan dari PUPR itu sendiri. Dengan melakukan evaluasi di lapangan, ada sejumlah check list yang harus dipenuhi. Tapi kami yakin sebelum akhir bulan ini bisa terpenuhi semuanya,” imbuhnya.
Sementara Kasi Jaringan Jalan Primer DPUPR Kota Cirebon Eko Budiyanto menambahkan, dari pemeriksaan di lapangan ada beberapa item yang perlu segera ditindaklanjuti. Yakni main hole yang dibiarkan lama terbuka, ini membahayakan pengendara dan warga yang keluar masuk perkantoran.
Eko juga menyoroti kerapihan dan kebersihan bekas material proyek. Untuk itu, pihaknya sudah meminta kontraktor segera melakukan pembersihan.
“Kalau sesuai waktu kontrak habisnya tanggal 28 Desember 2020. Kira berikan tambahan waktu sebulan untuk berbagai finishing pekerjaan,” tegasnya.
Sementara seorang PNS yang berkantor di Jalan Siliwangi mengeluhkan, main hole ditengah-tengah trotoar belum juga ditutup.
Padahal ini membahayakan pejalan kaki dan pegawai yang tiap hari melewati main hole tersebut.
“Bahaya ini mas, bisa buat orang celaka. Ditutup lah segera, katanya proyek ini sudah selesai,” tandasnya. (Agus)
Discussion about this post