KAB. CIREBON, (FC),- Trotoar sepanjang kawasan pemakaman Gunung Jati kurang tertata. Para pedagang dan pejalan kaki berharap adanya tindakan penertiban pada lapak terbengkalai maupun pedagang yang berjualan di trotoar.
Banyaknya pedagang dan lapak tak berfungsi di sekitaran trotoar di kawasan Gunungjati menjadikan para peziarah atau pengunjung yang berkunjung diharuskan melewati bahu jalan.
Tak hanya pejalan kaki, pedagang pun merasa tak enak dan sungkan melihat para peziarah yang diharuskan berhati-hati dalam melangkahkan kakinya.
Diungkapkan salah seorang pedagang bernama Yuli, pada tahun 2004 sempat ada penertiban dan pemunduran lapak dari trotoar, sehingga tidak menutupi trotoar.
Akan tetapi, dikarenakan ada salah satu pedagang yang memulai kembali menjajakan dagangan atau lapaknya untuk maju kembali ke trotoar, pedagang lainnya pun menuruti tindakan pedagang tersebut.
Tentunya, Yuli pun merasa tidak enak atau enggan. Akan tetapi, jika ada yang memulai kenapa tidak karena, akhirnya pun sama saja para pejalan kaki akan tetap berjalan di bahu jalan ketimbang di trotoar.
“Ikutan yang lain aja saya sih, tadinya juga sempat mundur tapi maju lagi karena pedagang yang mulai itu tadi,” ungkap Yuli.
Discussion about this post