KAB. CIREBON, (FC).- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon mendukung upaya pemberantasan geng motor, yang kerap meresahkan Masyarakat. Aksi mereka (geng motor) tidak hanya membuat onar di jalan raya, namun berani juga menyerang perumahan warga.
“Fenomena geng motor bukan lagi sebatas kenakalan remaja. Ini sudah sangat mengganggu ketertiban umum dan menimbulkan rasa takut di masyarakat. Oleh karena itu, penanganannya harus dilakukan secara serius dan terpadu,” tegas Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia dalam rapat koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), belum lama ini.
DPRD menilai, aksi yang dilakukan sekumpulan remaja tersebut sudah melewati batas. Bukan kenakalan remaja yang sifatnya biasa. Kategorinya masuk ke ranah tindak pidana.
“ Harus ada penanganan serius,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga peran keluarga dan lembaga pendidikan. Menurutnya, pencegahan dan penindakan terhadap geng motor harus berjalan beriringan.
“Tidak cukup hanya mengandalkan aparat penegak hukum. Keluarga dan sekolah juga harus aktif memberikan pembinaan serta pengawasan terhadap anak-anak kita,” tambahnya.
Sophi mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melaporkan aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan geng motor, agar tindakan preventif bisa segera dilakukan.
Sophi juga mendorong penguatan pendidikan karakter dan literasi digital sejak tingkat SD hingga SMA untuk membentengi generasi muda dari pengaruh negatif media sosial.
“Kami minta Dinas Pendidikan dan para guru tidak hanya fokus pada pelajaran akademik, tapi juga pada pembentukan karakter siswa,” ujarnya.
DPRD, lanjut Sophi, siap mendorong kebijakan yang berpihak pada perlindungan dan pembinaan anak. Salah satu usulan konkret yang disampaikan adalah memasukkan materi tata krama, etiket, dan budaya ke dalam kurikulum sekolah.
Dalam rapat koordinasi tersebut, aparat kepolisian dari Polresta Cirebon dan Polres Cirebon Kota melaporkan sejumlah langkah preventif yang telah dilakukan. Di antaranya, penangkapan puluhan remaja yang terlibat dalam geng motor. Beberapa dari mereka akan dibina, sementara lainnya tetap diproses secara hukum.
Rapat koordinasi tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi. Diantaranya peningkatan patroli keamanan di wilayah rawan, pembinaan remaja melalui kegiatan positif, serta penegakan hukum secara tegas terhadap pelaku kejahatan jalanan. (Suhanan)
Discussion about this post