BANDUNG, (FC).- Dalam upaya mempromosikan kekayaan budaya lokal, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Cirebon turut serta dalam Peragaan Wastra dan Produk Unggulan Jawa Barat 2024 yang bertema “Malaysia”.
Acara yang berlangsung di Trans Convention Center dan Trans Studio Mall Bandung, Minggu (30/6) ini dihadiri langsung oleh Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, Ketua Dekranasda Kabupaten Cirebon, Risfa Eka Putri, dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon beserta jajaran.
Pj Bupati Cirebon menyampaikan, Kabupaten Cirebon menampilkan keindahan busana dengan teknik batik Merawit yang dipadukan dengan motif Pangkoan dan Mega Mendung.
Teknik batik Merawit, tutur Wahyu, dikenal karena detail halus dan proses pengerjaannya yang rumit.
Sementara motif Mega Mendung, telah menjadi ikon batik khas Cirebon yang terkenal hingga mancanegara.
Motif Pangkoan, menurutnya, meskipun belum sepopuler Mega Mendung, turut diperkenalkan untuk menunjukkan kekayaan variasi motif batik Cirebon.
“Kami dari Kabupaten Cirebon menampilkan busana dengan teknik batik Merawit yang dipadukan motif Pangkoan dan Mega Mendung. Mega Mendung sudah sangat dikenal, tapi kita juga ingin memperkenalkan motif lain, dan teknik untuk membuatnya,” ungkapnya.
Wahyu juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi, termasuk pengrajin batik yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.
“Mudah-mudahan kerja sama ini terjalin untuk meningkatkan produk UMKM kita,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Kepala Disperdagin Kabupaten Cirebon, Dadang Raiman yang menyebut acara ini tidak hanya menjadi ajang pameran busana, tetapi juga menjadi sarana promosi efektif bagi produk-produk unggulan Kabupaten Cirebon.
Dadang menjelaskan, ajang pameran ini menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke sentra batik, kuliner, serta destinasi wisata lainnya di Kabupaten Cirebon.
Dengan berpartisipasi dalam acara ini, Kabupaten Cirebon berupaya untuk terus mengembangkan dan mempromosikan produk-produk lokalnya ke pasar yang lebih luas, sekaligus memperkuat posisi batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang berharga.
“Acara ini bisa menjadi ajang promosi positif bagi para pelaku usaha dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Cirebon,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan, ajang pameran ini masih menjadi rangkaian agenda Karya Kreatif Jawa Barat dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (KKJ-PKJB) 2024.
Acara ini merupakan sinergi antara Pemda Provinsi Jabar, Dekranasda Jabar, dan Bank Indonesia Jabar dengan mengusung tema “Sinergi Memperkuat Ekonomi Hijau, Keuangan Digital dan Inklusif, serta Iklim Investasi untuk Kemandirian Ekonomi”.
Dalam acara ini, lanjut Noneng, berbagai produk kriya, kuliner, dan industri kreatif dari 100 UMKM unggulan Jawa Barat dipamerkan.
Bahkan, acara KKJ-PKJB 2024 ini mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI dan BWI), dengan tujuan mendorong daya saing UMKM kreatif di Jawa Barat.
“Ada sebanyak 27 Dekranasda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat turut meramaikan kegiatan ini bersama OPD Provinsi Jabar dan produk kreatif unggulan masing-masing wilayah,” ujarnya.
Produk unggulan daerah yang dipamerkan juga didorong untuk mendapatkan fasilitasi promosi perdagangan go digital dan go export melalui business matching dengan potensial buyer.
Promosi dan penjualan produk UMKM Jabar masih dapat dilakukan melalui www.karyakreatifjawabarat.com dan berbagai loka pasar lainnya.
“Selain atraksi dan hiburan, KKJ-PKJB 2024 juga menyelenggarakan West Java Tourism Talk (WJTT) yang membedah potensi dan tantangan pariwisata Jabar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru,” tukasnya. (Ghofar)