KAB. CIREBON,- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon Rudiana menilai komunikasi Pemerintah Kabupaten Cirebon dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC) hanya sekedar saat terjadi banjir saja.
Menurutnya, upaya mitigasi yang belum dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon. Harusnya pemerintah daerah menyiapkan langkah apa sebelum bencana banjir itu terjadi. Jika memang wilayah tersebut rawan bencana, maka pemerintah harus memiliki solusi terkait pencegahan bencana.
“Harusnya, komunikasi dan koordinasi terus dijalin jauh sebelum terjadi bencana banjir yang melanda,” ujar Rudiana, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/2).
Penilaian tersebut, kata Rudiana, dilihat dari 17 sungai di Kabupaten Cirebon yang hingga kini masih menyebabkan banjir terus menerus disaat hujan besar. Ini menandakan masih belum terkelola dengan baik.
“Kalau saya lihat komunikasinya itu saat terjadi banjir, selepas itu sudah tidak ada tindak lanjut. Kan seharusnya pemerintah harus memiliki mitigasi bencana. Jadi sebelum dan sesudah terjadinya banjir itu bisa diminimalisir,” ungkap politisi PDI Perjuangan ini.
Mitigasi bencana perlu dilakukan oleh pemerintah, lanjut Rudiana. Pemerintah harus memiliki langkah antisipasi tentang bagaimana penanganan bencana, bukan hanya penangangan saja, penanggulangan bencana pun perlu direncanakan oleh pemerintah.
Karena mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
“Jika memang wilayah itu menjadi langganan banjir, harusnya pemerintah bisa mengantisipasi itu, bilamana masuk musim penghujan dan dirasa berpotensi banjir, pemerintah harus segera menyiapkan tempat pengungsian. Itu lah gunannya mitigasi bencana,” kata Rudiana.
Dikatakan Rudiana, persoalan tidak adanya anggaran sebaiknya dibicarakan bersama. Semestinya, pemerintah harus lebih proaktif dalam mencari anggaran.
“Harus bisa jemput bola, persoalan anggaran itu bisa dibicarakan. Karena itu urusan komunikasi nya harus diperbaiki, jangan hanya sekedar sudah mengajukan anggaran, tapi tidak di folow up lagi,” tutur Rudiana. (Muslimin)
Wilayah Rawan Banjir
- Wilayah barat yang berpotensi banjir, dilalui sungai Ciwaringin di Kecamatan Ciwaringin, Gegesik, Arjawinangun, dan Kaliwedi.
- Wilayah utara resiko terjadi bencana banjir berada di Kecamatan Gunung Jati, Suranenggala dan Kapetakan.
- Wilayah tengah yang dipetakan sebagai wilayah rawan banjir yakni Kedawung, Sutawinangun, Wiratama dan Desa Gamel.
- Wilayah timur yang rawan bencana banjir meliputi Kecamatan Losari, Ciledug, Lemahabang, Pabuaran, Gegesik, dan Waled. Karena dilalui oleh sungai Cisanggarung, Ciberes dan Cimanis.
Wilayah Rawan Longsor
- Wilayah selatan yang berbatasan dengan Kuningan dipetakan sebagai wilayah tanah longsor yakni di Kecamatan Sedong, Karangwuni, Sumber, Beber, Greged dan Dukupuntang.
Discussion about this post