KOTA CIREBON, (FC).- Hari Jadi Cirebon diperingati setiap tanggal 1 Muharram. Semula, Hari Jadi Cirebon ditetapkan pada 1 Muharam 791 Hijriah berdasarkan Perda Nomor 24 Tahun 1996.
Namun, berdasarkan kajian ulang dan penelusuran sejarah, Hari Jadi Cirebon mengalami perubahan menjadi 1 Muharam 849 Hijriah yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2024 tentang Hari Jadi Cirebon.
Tahun ini, 1 Muharram 1446 H jatuh pada tanggal 7 Juli 2024. Selayaknya sebuah perayaan, Hari Jadi Cirebon ke-597 pasti membawa pengharapan tentang apa yang ingin dicapai di masa mendatang.
Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, Cirebon dengan segala potensi yang dimiliki telah menjadi bagian penting dari gerak pembangunan ekonomi dan sosial Jawa Barat hingga nasional.
“Sebagai sebuah manajemen pengelolaan skala besar, pembangunan Cirebon tentu tidak dapat dilakukan hanya oleh segelintir kelompok. Perayaan Hari Jadi Cirebon Ke-597 diharapkan membawa semangat baru dalam menciptakan kultur pembangunan yang mengedepankan kebersamaan dan gotong royong,” Senin (1/7).
Ia menjelaskan, tema Hari Jadi Cirebon Ke-597 adalah “Kota Cirebon Mukti Lan Mulya Selawase”. Tema ini menunjukkan kekayaan kisah dan pengalaman Kota Cirebon dalam lini masa sejarah.
“Setiap cerita yang telah dilalui oleh segenap elemen masyarakat yang hidup di Kota Cirebon tentu saja menjadi pengalaman batin yang kuat dan menjadikan kecintaan kepada kota ini menjadi sangat lekat, karena rentang kisah dan cerita Kota Cirebon begitu luas,” terangnya.
Dinamika pembangunan sosial dan kebudayaan silih berganti mewarnai perjalanan Kota Cirebon. Setiap dinamika tersebut diharapkan menjadi wahana bagi Kota Cirebon untuk maju dan sejahtera dalam kemuliaan secara berkelanjutan.
“Tagline Hari Jadi Cirebon Ke-597 yaitu “Cirebon Guyub”‘ yang merupakan representasi atas semangat dan karakteristik masyarakat dalam keterlibatan pembangunan. Setiap pencapaian yang diraih sampai di titik ini diikat oleh satu komitmen bersama, komitmen bergotong royong. Gotong royong adalah jati diri masyarakat Kota Cirebon,” tuturnya.
Ia menambahkan, proses panjang ini tidak mungkin dapat berjalan sebagaimana mestinya apabila tidak dibarengi dengan komitmen dari masing-masing pihak untuk melaksanakan perannya dengan maksimal. (Frans)
Discussion about this post