KOTA CIREBON, (FC).- BPR Triastra melakukan pengembangan produk keuangannya dengan meluncurkan Kredit Pembiayaan Pekerja Migran Indonesia (Kredit PMI).
Dalam menggarap pembiayaan kredit PMI ini, BPR Triastra menggandeng kerjasama dengan Disnaker Se-Ciayumajakuning.
Juga bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan dan Ketrampilan (LPK) dan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dari berbagai daerah di Indonesia.
Kerjasama ini dilakukan untuk menciptakan langkah bersama membangun sinergi yang kuat, membuka peluang, dan meningkatkan kesejahteraan bersama.
Produk Kredit PMI yang baru diluncurkan 2023 ini didesain untuk memberikan dukungan finansial kepada pekerja migran Indonesia dengan persyaratan yang mudah dan berkelanjutan.
Direktur Utama BPR Triastra, Halomoan Sihite melalui Direktur Bisnis, Handi mengatakan, sampai dengan saat ini total pembiayaan Kredit PMI yang sudah dikucurkan mencapai Rp2 miliar.
“Alhamdulillah, kita sudah memberangkatkan ke Inggris, Polandia, Korea dan Jepang,” ujar Handi kepada FC, Senin (26/2).
Produk pembiayaan kredit ini ditujukan kepada para calon pekerja migran Indonesia maupun pekerja magang Indonesia.
Besarnya plafon pinjaman diberikan sesuai kebutuhan dengan masa tenor pengembalian maksimal 2 tahun.
“Tenor maksimal 2 tahun. Ada juga yang jerjanya cuma 6 bulan ya kami kasih 6 bulan. Tetap harus ada agunan sertifikat atau kalau yang kecil mungkin BPKB. Rata-rata sih sertifikat,” ujar Handi.
Pihaknya tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam menganalisa calon kreditur atau calon pekerja migran yang membutuhkan pembiayaan kredit.
“Mungkin resikonya kami tinggi, karena orang di luar negeri yang pinjamnya, kita mantau juga sulit. Cuma kita kan tujuan awalnya membantu, masa sih dia mau macam-macam,” ucap Handi.
Kredit PMI ini, diberikan hanya untuk pembiayaan penerbangan dari mulai pengurusan visa sampai tiket pesawat. Sedangkan untuk kebutuhan biaya pelatihan LPK tidak dicover.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu wujud prinsip kehati-hatian untuk meminimalisir risiko.
“Karena ada kekhawatiran banyak juga masalah-masalah pada saat orang (calon PMI) ini sudah pelatihan, biaya juga sudah masuk ke PT, tapi tidak terbang-terbang. Makanya kita siasati untuk meminimalisir resiko bahwa droping dana dari BPR dilakukan setelah adanya Visa,” ujarnya.
Produk pembiayaan ini mendapat antusias tinggi dan dukungan dari Disnaker di Ciayumajakuning.
Apalagi, selama ini, produk pembiayaan kredit PMI nyaris tidak pernah tersentuh oleh bank umum.
“Untuk wilayah Ciayumajakuning, kami adalah yang pertama punya produk pembiayaan kredit untuk PMI,” jelas Handi.
Saat ini di tahun 2024, BPR Triastra yang berlokasi di Jl. Dr. Sudarsono No. 274 C
Kota Cirebon ini berfokus untuk mengembangkan Kredit PMI sebagai bagian dari komitmen membangun kolaborasi untuk pemberdayaan ekonomi lokal melalui produk keuangan inovatif.
“Program pembiayaan kredit PMI ini kami berangkat dari adanya masyarakat yang pengen bekerja di luar negeri, ada peluang tapi terkendala terkait biaya karena biayanya lumayan besar. Makanya di tahun 2023 kita ada beberapa pembiayaan ke calon-calon PMI. Bukan migran saja, ada PMI yang Pekerja Migran Indonesia dan Pekerja Magang Indonesia,” tutup Handi. (Andriyana)