KOTA CIREBON, (FC).- Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia belum juga berakhir. Pendidikan adalah salah satu sektor yang terdampak, sehingga tidak boleh ada kegiatan tatap muka di sekolah. Dan siswa kini melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati menyampaikan, pandemi Covid-19 ini memunculkan inovasi dalam bidang pendidikan, terutama dalam hal cara belajar mengajar.
Ketentuan pelarangan belajar tatap muka di sekolah, disiasati dengan cara lainnya yang aman dan efisien.
“Alhamdulillah inovasi PJJ hadir, yakni pembelajaran berbasis video converence. Ini akan lebih memudahkan baik guru dalam menyampaikan pelajaran, dan siswa dalam menerima pelajaran,” jelas Eti kepada FC, Selasa (9/3).
Eti yang secara langsung meresmikan pembelajaran berbasis video conference di SDN Pegajahan I Kota dan peresmian Sekolah Indah di Taman Sehati SMPN 7 Kota Cirebon mengatakan, pembelajaran ini diharapkan bisa efektif. Karena dilakukan dua arah, artinya guru dan siswa bisa berinteraksi langsung seperti didalam kelas.
Sementara ketika meninjau SMP 7, Eti mengaku bangga dengan kebersihan dan kenyamanan di SMPN 7.
Upaya yang dilakukan sekolah yakni kebersihan lingkungan dan menyediakan fasilitas, dapat memberikan kenyamanan dalam proses pembelajaran bagi para siswa siswi nantinya.
Eti sekaligus menandatangani prasasti Sekolah Indah di Taman Sehati. Bahan-bahan tak terpakai disulap menjadi indah dan dijadikan media tanam.
Beragam tanaman, termasuk tanaman hidroponik, jamur merang hingga hutan sekolah membuat SMP Negeri 7 Kota Cirebon menjadi lebih hijau.
Ditambah bunyi gemericik air dari kolam ikan membuat suasana sekolah menjadi lebih nyaman.
Keberadaan tempat duduk di tengah-tengah taman yang terbuat dari ban tak terpakai membuat siapa pun betah untuk duduk berlama-lama di tempat tersebut.
“Saya tidak bisa berkata-kata. Pokoknya SMPN 7 the best,” ungkap Eti.
“Iya, dalam hal kebersihan juga sudah dibuktikan dari sejumlah penghargaan yang telah di raih di SMPN 7 Kota Cirebon,” imbuhnya.
Sementara Kadisdik Kota Cirebon Irawan Wahyono menambahkan, adanya fasiltas baru studio mini, sebagai tempat dalam melakukan pembelajaran berbasis video Conference ini, merupakan dukungan dari Disdik dan support Pemerintah Pusat.
Kemudian, pencanangan Sekolah Indah di Taman Sehati memiliki sejumlah dimensi. Yaitu sekolah ramah lingkungan, sekolah berbudaya lingkungan, sekolah ramah anak, sekolah yang menyenangkan, sekolah yang aktif, kreatif dan inovatif.
“Itu yang merupakan dimensi-dimensi sekolah indah di taman sehati,” jelas mantan Kadis PUPR ini.
Pencanangan tersebut dilakukan di SMP Negeri 7 Kota Cirebon yang sudah mendapatkan penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Jabar.
Pihaknya, lanjut Irawan, akan terus mendorong agar sekolah-sekolah di Kota Cirebon bisa menerapkan Sekolah Indah di Taman Sehati.
Sehingga nantinya akan ada pemerataan baik secara kualitas maupun kuantitas. “Nantinya anak bisa mendaftar ke sekolah di mana pun. Tidak ada istilah difavoritkan,” ungkap Irawan.
Sementara itu Kepala SMP Negeri 7 Kota Cirebon, Dra. Euis Sulastri, M.Pd., menjelaskan bahwa sekolah yang bersih, indah dan tertata rapi merupakan suatu keharusan.
“Arahnya untuk memberi pelayanan kepada anak didik agar mereka nyaman dan betah di sekolah,” ungkap Euis. Tidak hanya itu, sekolah juga menjadi nyaman dan indah.
SMP Negeri 7 Kota Cirebon juga telah mendapatkan penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jabar.
“Sekarang kami mendapatkan lagi kehormatan sebagai sekolah indah di taman sehati. Ini hal luar biasa,” ungkap
Euis. Selanjutnya Euis berharap SMP Negeri 7 Kota Cirebon bisa menjadi sekolah Adiwiyata tingkat nasional membawa nama Kota Cirebon dan Provinsi Jawa Barat. (Agus)
Discussion about this post