KAB. CIREBON, (FC).- Akibat hujan deras disertai angin, sebuah rumah di Desa Ciperna, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada Minggu (10/1) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari mendadak atap rumahnya ambruk. Akibatnya, 2 orang terluka dalam musibah tersebut.
Pemilik rumah Susila Ningsih menuturkan, kejadian berawal dari intensitas hujan deras yang terus menerus turun sejak sabtu pagi hingga minggu malam. Hujan tersebut disertai angin kencang.
Ningsih pun memaparkan kronologis sesaat sebelum kejadian terdapat anaknya Reza dengan kawan Reza yaitu Murni dan 2 orang lainnya sedang berada di ruang tamu berbincang sembari gecat motor.
Selang beberapa waktu, barulah terdengar suara kerikil dan pasir yang berjatuhan diatas plafon dari ruang kamar milik anaknya Mayang dan sang menantu.
Saksi mata langsung Mayang membeberkan, bahwa pada saat itu terdengar kerikil dan pasir yang berjatuhan, dirinya hendak keluar kamar, dan ketika membuka tirai pintu kamar, kayu dan ornamen lainnya sedang berjatuhan.
“Waktu itu lagi tidur dan kurang dari jam 2 pagi, pas buka tirai pintu mau liat suami dengan anak-anak lainnya, genteng, kayu, dan pian (plafon) ambrol semua dan sebenarnya ada 4 orang dibawahnya,” jelas Mayang.
Mayang menambahkan, hanya 2 orang yang terluka dan yang paling parah itu Murni sampai luka sobek dibagian pelipis dan mendapat 4 jahitan, dan Reza mendapat luka memar dan lecet dilengan dan bahu.
“Karena, mungkin pas jatuh itu pas sekali posisinya diatas Reza dan Murni. Mereka ga bisa lolos dan lukanya parah,” ujar Mayang.
Sedangkan, posisi dua orang lainnya yang berada di sisi lain plafon yang tidak rubuh duluan maka terdapat waktu bagi keduanya lolos dan hanya lecet sedikit bagian lengan.
“Kamar saya pun sama gentengnya roboh tapi ga separah di ruang tamu yang ambruk total,” kata Mayang, pada FC.
Diungkapkannya, rumahnya telah lama berdiri dan bagian belakang rumah khususnya ruangan yang amruk ruang kamar, ruang tamu, dan kamar mandi belum ada perbaikan lagi.
“Memang sebenarnya sudah berdiri dari tahun 90-an dan belum periksa bagian belakang apalagi ga ketahuan kalau ada kayu yang rapuh karena ada plafon,” bebernya.
Ia berharap ada bantuan agar atap rumah segera diperbaiki. Terlebih, saat ini sedang musim hujan, akan cukup repot apabila tidak disegerakan perbaikannya.
Sementara itu, Boim selaku pihak perwakilan Desa akan segera mengurus surat-surat dan proposal untuk mengajukan bantuan perbaikan rumah.
“Segera ini makanya kesini minta data keluarga, lalu akan diajukan ke pusat untuk bantuan dana,”pungkasnya. (Sarrah)