KAB. CIREBON, (FC).- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupatem Cirebon membentuk Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana) tahun 2024 untuk meningkatkan kapasitas warga dalam mengenali ancaman, serta mengorganisasi sumber daya, hingga mampu mengurangi risiko bencana di daerahnya.
Camat Ciwaringin, Dedi Samanhudi dalam sambutanya mengatakan, di program itu pihaknya melalui BPBD Kabupaten Cirebon memberikan pendampingan, serta pelatihan kepada 30 orang warga yang tinggal di kawasan rawan terkena bencana.
Dengan begitu mereka dapat terlibat aktif untuk mengkaji, menganalisis, menangani hingga mengurangi risiko bencana di wilayahnya. “Kami bentuk desa tangguh bencana untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang tadinya rentan menjadi tangguh bencana. Kalau masyarakatnya tangguh, ancaman bencana yang datang bisa diminimalisasi,” katanya, kemarin.
Sejauh ini, kata Camat pembentukan desa tangguh bencana itu sudah menyasar ke sejumlah desa di Kabupaten Cirebon yang setiap tahun sering terdampak bencana seperti banjir, angin kencang, cuaca ekstrem dan pergerakan tanah,maupun bencana non alam.
“Destana Desa Babakan dibentuk sebagai langkah mitigasi untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya bencana alam, maupun non alam, seperti adanya wabah penyakit Covid-19,” tuturnya
Sementara itu Kuwu Desa Babakan, Satori menyampaikan, pembentukan Destana di Desa Babakan ini bertujuan untuk penanganan dan antisipasi bencana pada musim hujan, karena dari 30 peserta yang hadir itu merupakan perwakilan dari desa – desa sekitar yang juga rawan terjadinya bencana.
Meski begitu, kuwu berpesan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungannya, agar tidak terjadi bencana yang diakibatkan dari ulah manusia misalnya seperti banjir.
“Sebentar lagi memasuki musim hujan, saya harap tidak ada terjadi bencana yang melanda Kabupaten Cirebon, khususnya di wilayah Ciwaringin. Kalaupun ada kejadian bencana, maka petugas untuk penanganannya sudah siap siaga, karena mereka sudah di bekali pelatihan selama 5 hari baik materi maupun praktik oleh BPBD,” pungkasnya. (Johan)