KOTA CIREBON,(FC). – Aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Cirebon Jalan Siliwangi diwarnai kericuhan.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus berupaya masuk ke halaman gedung dewan yang dipasang kawat berduri oleh petugas.
Dengan berbagai upaya, akhirnya mahasiswa menjebol kawat berduri dan mengalir bergantian memasuki halaman gedung DPRD Kota Cirebon.
Dalam aksinya, sempat adu mulut dengan petugas kepolisian hingga terjadi kericuhan, saling dorong dan sempat melempar botol air mineral.
Walaupun kericuhan sempat diredam oleh petugas, aksi tersebut kembali terjadi ketika perwakilan mahasiswa diterima masuk ke gedung DPRD.
Tuntutan ratusan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa diantaranya adalah pemerintah melakukan evaluasi terhadap kebijakan efisiensi anggaran, mengesahkan RUU perampasan aset, mencabut RUU TNI-Polri.
Ketua Umum HMI Cabang Cirebon Dian Tardiansyah Saputra mengatakan, kebijakan evaluasi anggaran berdampak buruk pada sistem pendidikan, karena anggaran yang tahun sebelumnya sebesar Rp14 triliun tahun 2025 ini menjadi Rp1,3 triliun.
“Yang kita lihat tahun 2024 anggaran beasiswa dan KIP Rp14 triliun sekarang Rp1,3 triliun jadi banyak beasiswa yang dipangkas dan juga pendidikan, ekonomi juga, banyak yang terpangkas,” katanya, Jumat (21/2).
Oleh karena itu, ia dan ratusan mahasiswa lainnya menuntut pemerintah melakukan evaluasi kebijakan efisiensi anggaran.
“Kami minta pemerintah mengesahkan RUU perampasan aset, tolak RUU TNI dan Polri serta kejaksaan, juga evaluasi instruksi Presiden soal efisiensi anggaran,” ujarnya. (Frans)
Discussion about this post