KAB. CIREBON (FC).- Setelah terputus akibat longsor beberapa hari lalu, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Bersama BPBD Kabupaten Cirebon dan Forkopimcam Lemahabang melakukan perbaikan jal;an Belawa, Jumat (25/4).
Perbaikan dilakukan dengan memasang bronjong menggunakan alat berat dan manual. Kawat yang sudah bentuk menjadi bronjong diisi batu kemudian diturunkan ke titik-titik rawan sekitar lokasi.
Untuk sementara jalan yang menuju ke Desa Belawa maupun sebaliknya ditutup.
Kepala DPUTR, Iwan Rizki mengatakan, pembronjongan pada jalan yang longsor tersebut sebagai upaya pencegahan lebih parah dan bersifat sementara.
“Penanganan sementara berupa bronjong dengan sistem terasering, hal ini dilakukan agar jalan tidak terputus,” katanya di sela meninjau lokasi.
Iwan menjelaskan, longsor yang terjadi beberapa waktu lalu berdampak pada jalan yang tergerus dan sebagai upaya pencegahan longsoran lebih parah, dibiarkan bronjong.
“Pengerjaan bronjong ini ditargetkan dua pekan mendatang dan untuk sementara, jalanan akan ditutup untuk kendaraan besar,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Lemahabang, Yuyun Kusumawati mengungkapkan, longsoran tebing yang mengakibatkan jalan utama nyaris terputus, kemudian komunikasi dengan pihak terkait dan hari ini realisasi pembangunan bronjong.
“Dengan adanya bronjong ini akan mencegah longsor susulan dan jalan bisa dilalui dengan nyaman,” ungkapnya didampingi Kuwu Desa Belawa, Deni Kusuma.
Masih dikatakan Yuyun, pengerjaan bronjong yang dilakukan Forkomcam dan para kuwu juga dinas terkait secara gotong royong memasang bronjong dengan sistem terasering.
“Antusias para kuwu dan Forkopimcam juga masyarakat sangat tinggi, sehingga terlaksana dengan baik dan diharapkan, segera mungkin terselesaikan,” harapnya didampingi Kepala Seksi Pemerintahan (Kasi Pem) Kecamatan Lemahabang, H Rian.
Dirinya mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak, yang berperan aktif dalam pengerjaan bronjong di ruas jalan ini. “Tentunya kami sangat berharap adanya kesabaran dari masyarakat untuk membenahi infrastruktur yang kurang layak,” pungkas Yuyun.
Sebelumnya dikabarkan pada Sabtu (19/4) sekitar pukul 4.00 WIB ruas jalan tersebut mengalami longsor.
Pihak desa bersama masyarakat membangun crukcuk atau tanggul darurat dari bambu, sebagai upaya penanganan sementara.
Ketika curah hujan tinggi, longsoran di sekitar lokasi semakin parah hingga nyaris memutus jalan utama dan hingga kini tinggal satu lajur.
Koordinasi dan komunikasi dari pihak desa dan Forkopimcam, akhirnya realisasi pembangunan bronjong di lokasi tersebut dan ditargetkan, dua pekan mendatang terselesaikan. (Nawawi)
Discussion about this post