CILEDUG, (FC).- Saluran yang tidak berfungsi dengan baik serta tingginya sedimentasi di drainase di sekitar desa membuat banjir langganan datang ke Dusun Manis Desa Jatiseengkidul. Untuk itu, warga pun akhirnya tergerak untuk melakukan perbaikan gorong-gorong dan pengurasan saluran.
Kuwu Jatiseengkidul, Johari mengatakan, sebagian saluran pembuangan di desanya, seperti drainase termasuk sungai kecil tidak lancar. Akibatnya air hujan tidak bisa terbuang dengan baik. Air pada saluran tersebut meluap kemudian menggenangi pemukiman warga.
“Karena kondisinya dangkal dan menyempit, sehingga tidak lancar membuang air. Yang mengakibatkan air tidak bisa tertampung di saluran dan menggenang sampai air masuk ke 30 rumah warga ,” ujarnya, kepada FC, Minggu, (08/03).
Pria yang akrab dipanggil Ohan itu mengatakan, untuk saluran yang menjadi masalah penyebab banjir itu sepanjang 1 kilometer, dan itu menjadi kewenangan pemerintah daerah. Drainase tersebut kondisinya dangkal dan menyempit. Melalui saluran itu, air hujan maupun air limbah dibuang.
“Saluran yang dari kantor pengairan arah ke pinggir jalan karena banyaknya bangunan yang tidak memperhatikan saluran dan semakin kecil, itu kewenangan pengairan propinsi, kemudian dibuang ke Sungai Cisanggarung, karena sungai tersebut sentral pembuangannya,” terangnya.
Sejauh ini, pihaknya bersama warga telah memperbaiki gorong-gorong dan normalisasi beberapa titik saluran tersebut.
“Alhamdulillah, setelahnya diperbaiki gorong-gorongnya, air tidak begitu naik lagi, agak menurun,” ungkapnya.
Ohan berharap, dengan seringnya air masuk ke rumah warga, dan mengakibatkan kerugian bagi warga dan membuat tidak nyaman, pemerintah daerah secepatnya melakukan perbaikan.
“Kami mengharapkan pemerintah segera bisa memperbaiki salurannya, ditata juga bangunan-bangunan yang menutupi saluran, selain itu, kami juga akan meminta keterangan kepada warga yang membangun bangunan di sekitar saluran tersebut apakah mempunyai ijin membangun atau belum” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Desa Jatiseengkidul, Tatang mengatakan, warga yang terdampak genangan air sudah merasa tidak nyaman setiap kali hujan turun, selalu siaga karena air seringkali masuk ke rumah. “Kami sudah capek, setiap kali hujan kami harus terus bersiaga, setelah reda harus membersihkan lagi, kami berharap ini bisa berakhir,” ujarnya. (Harun)
Discussion about this post