KAB. CIREBON, (FC).- Di masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) volume sampah terjadi peningkatan di sektor permukiman. Hal tersebut dikarenakan banyak penduduk Kabupaten Cirebon berdiam diri dan banyak berada dirumah dibandingkan dengan sektor industri maupun pendidikan.
“Perkantoran kan banyak bekerja dari rumah (work from home) dan sekolah libur. Jadi mengalami lonjakan volume sampah pada sektor perumahan atau permukiman,” kata Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono kepada wartawan, kemarin.
Diakui Fitroh, peningkatkan volume sampah pada permukiman yang meningkat dibuktikan dengan banyaknya permintaan desa untuk pengangkutan. Sementara yang sekolahan atau perkantoran cenderung turun, karena yang dulunya kantor aktivitasnya tinggi dan saat ini berkurang karena ada pada pembatasan aktifitas di perkantoran.
“Itu pun termasuk sekolah yang diliburkan ataupun industri-industri dan dari pasar juga berkurang. Makanya sekarang banyaknya di desa dan kebanyakan didominasi oleh industri rumah tangga,” katanya.
Dikatakan Fitroh, perhari dihitung dengan jumlah penduduk Kabupaten Cirebon saat ini volume sampah se-Kabupaten adalah 1.198 ton dalam seharinya, sedangkan kemampuan pihaknya adalah baru mencapai 100 – 110 ton perhari.
“Itu semua karena kekurangan, mulai dari TPA kita terbatas, armada kita juga sangat kurang, apalagi personil. Dan armada yang kita miliki saat ini hanya 35 truk untuk menangani 140 TPS. Idealnya yang kita butuhkan adalah 100-120 truk armada, untuk mencakup semua sampah yang ada di Kabupaten Cirebon. Kemudian TPA yang tersebar di tiga wilayah (tengah, barat dan timur),” tukasnya. (Ghofar)
Discussion about this post