KEKOSONGAN Kursi Wakil Bupati, menjadi sorotan. Tidak hanya PDI Perjuangan selaku partai pengusung, namun juga pemenang legislatif, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Politisi PKB, sekaligus anggota Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon, Hasan Basori menilai, kekosongan wakil bupati harus segera diisi.
Kekosongan posisi wakil bupati, sebenarnya menimbulkan dampak negatif tidak untuk kelangsungan roda kepemerintahan di kabupaten Cirebon ?
“Soal itu, secara politik, sebenarnya itu menjadi kewenangan partai pengusung ya, PDI Perjuangan. Tapi kalo ditanya, apakah ada dampak negatifnya, menurut saya secara action kegiatan, saya fikir dampak negatif tidak terlalu keliatan. Tapi harus diakui ada dampak psikologis, dan itu bisa mempengaruhi”
Maksud dampak psikologis seperti apa, apakah maksudnya mengurangi kinerja ?
“Dampak psikologis dimaksud artinya, ketika posisi wakil bupati telah diisi, keduanya bisa berkolaborasi untuk memaksimalkan kinerja. Tidak lagi one man show. Meskipun saat ini, bupati bisa melakukan langkah sendiri semisal memberi intruksi kepada para kadis dilingkungan Pemkab Cirebon. Tetapi, ketika sudah diisi, Bupati dan wakilnya nanti, bisa berkolaborasi agar dinas – dinas yang begitu banyak ini bisa diatur ritmenya. Saat mengeksekusi pun bisa dilakukan secepatnya. Jadi dengan adanya kekosongan itu, bisa saja sedikit menghambat ya”
Lantas, apa yang di harapkan oleh bapak selaku bagian dari komisi I terhadap kekosongan itu ?
“Kami sisi itu lengkap. Ketika eksekutif lengkap bisa saling melengkapi. Oleh karenanya kekosongan posisi bupati ini bisa di percepat, segera diisi. Ditahun pertama ini, struktural itu segera lah dilengkapi. Ini diluar kontek politis ya, kontek administratif struktur ini harus selesai, sehingga langka kerjanya nanti lebih maksimal”
Langkah apa yang nanti dilakukan oleh komisi I, ketika dalam batas waktu tertentu, ternyata posisi wakil bupati masih dalam keadaan kosong ?
“Komisi I akan mendorongnya. Secara moril, kalau sampai batas waktu tertentu kita belum lihat, kita akan rapatkan ke Komisi I. Agar ibarat rumah tangga itu, perlengkapanya semua sudah ada. (engkap) perlu kerjasama”. (*)
Discussion about this post