KAB. CIREBON, (FC),- Dibukanya kembali layanan umroh oleh pihak Arab Saudi menjadi kabar baik bagi jemaah umrah di Kabupaten Cirebon. Namun, pihak Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu (PLHUT) Kementrian Agama hingga hari Kamis (5/11) tidak melihat adanya kepadatan dari calon pendaftar jemaah umrah.
Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Cirebon, Khidir saat ditemui diruang kerjanya menyampaikan, sejauh ini belum banyak calon jemaah yang datang untuk mendaftarkan diri untuk pemberangkatan umrah.
Meski begitu, Khidir mengatakan, ada beberapa calon jemaah umrah yang datang untuk mengkonfirmasikan terkait keberangkatan mereka. Di awal November ini sendiri, yang diutamakan untuk pemberangkatannya adalah orang-orang yang alami penundaan pada bulan Februari lalu.
“Jemaah yang alami ketertundaan ini juga dibatasi usia. Dimulai sejak usia 18 hingga 50 tahun saja,” ungkap Khidir pada FC.
Sebab, usia 50 tahun keatas maupun 18 tahun kebawah merupakan usia yang rentan akan penularan virus maupun penyakit, juga usia 50 tahun merupakan usia dimana manusia mulai berkurang kekebalan tubuhnya.
Tentu saja, dengan beberapa syarat dan ketentuan yang diberlakukan oleh pihak Arab Saudi, yaitu diantaranya perlu lakukan swab dan melampirkan hasil swab asli, juga dengan karantina sebelum dan sesudah keberangkatan umrah sela 3 hari baik di Indonesia dan Arab Saudi.
“Swabnya pun boleh dilakukan bersamaan dengan travel terkait maupun sendiri yang terpenting hasil swab tersbeut asli atau benar-benar dikeluarkan oleh pihak terkait,” ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, ditambah dengan beberapa syarat lainnya seperti tidak memiliki riwayat atau tidak memiliki penyakit penyerta seperti hepatitis, jantung, atau penyakit lainnya.
Selain itu, diwajibkan bagi calon jemaah untuk mengisi formulir agar tidak menuntut apabila terjangkit penyakit atau terjadi sasuatu pada jemaah tersebut.
“Mungkin, karena kondisi pandemi Covid-19 saat ini kali yaa, makanya masih sedikit orang yang mendaftarkan diri. Tapi, bisa jadi banyak yang sudah ke jasa travelnya langsung,” ucap Khidir.
Karena, lanjut Khidir, yang mengelola langsung keberangkatan jemaah menuju tanah suci adalah pelaku travel haji dan umrah. Bahkan, terkait angka pun PLHUT kurang tahu informasinya secara gamblang atau jelas.
Sedangkan, pihak PLHUT sendiri mengungkapkan, apabila tugas mereka adalah memberikan rekomendasi travel dan lainnya pada calon jemaah, juga membantu kepengurusan paspor. (Sarrah/Job/FC)