KUNINGAN, (FC).- Tim evaluator mengaku puas atas kinerja Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat atas upaya menjaga inflasi daerah selama kurun waktu semester awal tahun 2024.
Hal tersebut diungkapkan panelis yang terdiri dari Jenderal dan para inspektur pembantu pada pelaksanaan evaluasi kinerja Penjabat daerah triwulan II yang dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Kemendagri di lantai 8, Jakarta, Selasa (4/6).
Penjabat Bupati Kuningan, hadir beserta tim yang terdiri dari Inspektur Kuningan, Asisten daerah, staff ahli Bupati, para kepala perangkat daerah dan kepala bagian setda Kuningan yang juga mengikuti rangkaian evaluasi kinerja tiga bulanan tersebut.
Evaluasi ini berdasarkan ketentuan pasal 18, pasal 20, pasal 21, dan pasal 22 Peraturan Menteri Dalam Neger (Permendagri) Nomor 4 tahun 2023 tentang Pj Gubernur, Pj Bupati, dan Pj Walikota, Kemendagri melaksanakan evaluasi kinerja atas pelaksanaan tugas Pj Kepala Daerah.
Terdapat seratus sebelas indikator penilaian dan 10 indikator prioritas yang menjadi bahan penilaian Pj Bupati Kuningan pada evaluasi ke II pasca Iip Hidajat mendapat mandat dari Kemendagri untuk menjabat sebagai Bupati Kuningan di bulan Desember tahun lalu.
Sebelumnya, Iip Hidajat memaparkan 4 prioritas utama Pemerintah Daerah.
Penanggulangan inflasi dilakukan melalui metode 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
“Kami telah melakukan berbagai upaya secara terus menerus seperti operasi pasar murah, launching program Masagi (Mitra sinergi jaga inflasi), sidak pasar serta gerakan tanam pekarangan rumah. Alhamdulilah melalui kerja keras ini, IPH Kuningan pada minggu terakhir Bulan Mei mencapai -3.090. Angka ini lebih baik dari Jawa Barat,” jelas Iip.
Selain itu, dalam upaya penanggulangan stunting pihaknya menyebutkan telah melakukan berbagai intervensi, baik spesifik maupun sensitif.
“Melalui intervensi spesifik bidang kesehatan kami telah melakukan pemberian PMT bagi ibu hamil dan balita yang menjadi fokus utama kami saat ini. Adapun intervensi sensitif kami libatkan 14 perangkat daerah, di 32 kecamatan dan 376 desa dan kelurahan dengan harapan mencegah terjadinya kasus stunting baru,” kata Iip
Adapun terkait pengangguran, Kabupaten Kuningan mengalami penurunan angka 0.32% dari tahun lalu.
“Hal itu berkat upaya kami dengan terus memberikan peningkatan kualitas sdm tenaga kerja hingga siap saing dan perluasan kesempatan kerja melalui padat karya serta fasilitasi bursa kerja atau job fair. Langkah itu menghasilkan 3500 an pengangguran tertangani dari awal 2024 hingga saat ini,” ungkap Iip
Kendatipun kemiskinan esktrem di Kuningan masih tinggi dan diatas Jawa Barat, namun Pemda Kuningan berfokus untuk terus menurunkan persentasi kemiskinan dari tahun ke tahun.
“Terbukti dengan adanya trend positif penurunan kemiskinan, ditahun 2022 kemiskinan di angka 2.9 persen, di tahun 2023 turun menjadi 1.4 persen. Kami telah lakukan berbagai upaya seperti pengurangan beban pengeluaran kpm dengan memberikan bansos, meningkatkan pendapatan mereka dengan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan perlindungan sosial. Hal ini menjadi perhatian kami dengan terus berfokus menurunkan angka kemiskinan ekstrem,” jelas Iip.
Dalam arahan tim evaluator terdapat beberapa catatan yang perlu ditindaklanjuti Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan. Diantaranya adalah pelayanan publik dan perizinan harus dimudahkan dan tidak membuat susah investor masuk. Karena melalui investor inilah problem kemiskinan dan pengangguran dapat tertangani.
Selain itu, tim evaluator berharap pasca triwulan III nanti output yang dihasilkan atas upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan dapat terlihat.
“Data dan informasi yang di tampilkan sudah bagus, begitupun dengan upaya yang telah dan akan dijalankan. Semoga pada triwulan selanjutnya outcome yang dihasilkan dapat terlihat,” papar salah satu tim evaluator yang merupakan Inspektur pembantu Kemendagri.
Selain mengapresiasi inflasi daerah terjaga, tim evaluator juga mengapresiasi capaian lain seperti penanggulangan pengangguran dan menjaga stabilitas politik pada pemilu dan menjelang Pilkada.
“Terus jalin koordinasi bersama Forkopimda untuk mengupayakan pemilu presiden dan pileg kemarin yang telah berjalan kondusif dapat terwujud kembali,” ungkapnya.
Mengakhiri statement, Iip Hidajat mengucapkan terimakasih atas masukan yang telah diberikan tim evaluator itjen kemendagri dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
“Terimakasih atas masukan, bantuan dan arahannya kepada kami sehingga terus dapat memberikan yang terbaik pada masyarakat dan pada penyelenggaraan pemerintah daerah,” kata Iip. (Ali)
Discussion about this post