KUNINGAN, (FC).- Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Kuningan pada Minggu (16/2) sore, mengakibatkan sungai Cijangkelok meluap dan menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Cibingbin.
Informasi yang dihimpun, luapan sungai Cijangkelok sendiri terjadi sejak pukul 16.30 WIB, dan hingga pukul 20.00 WIB genangan air di pemukiman telah surut.
Dampak dari luapan air sungai Cijangkelok dirasakan di tiga desa di Kecamatan Cibingbin, yaitu Desa Sukaharja, Desa Dukuhbadag, dan Desa Cibingbin.
Namun tidak semua pemukiman terkena imbas dari luapan air sungai tersebut.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sendiri telah menurunkan tim Asesmen untuk melakukan pendataan atas kejadian tersebut.
Dan BPBD juga melakukan koordinasi dengan aparat desa dan petugas BBWS. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin.
“Informasi sementara tadi kita dapatkan dari para Kepala Desa di tiga desa itu. Kini tim sedang bekerja di lapangan, secepatnya informasi terbaru kita berikan, berapa jumlah rumah terendam dan dampak kerusakan dar bencana ini,” jelas Agus.
Sementara, salah seorang warga Cibingbin, Mayasaroh membenarkan adanya banjir di desanya. Namun dia tidak mengetahui pasti karena pihaknya sedang berada di luar kota untuk mengikuti tes CPNS.
“Iya banjir tadi jam setengah lima, tapi udah beres (surut,-red) sekarang katanya, kebetulan lagi di luar kota,” ujar Mayasaroh.
Sekedar informasi, luapan sungai Cijangkelok dari tahun ke tahun pasti terjadi dikala musim penghujan.
Bencana banjir terparah akibat luapan sungai tersebut pada tahun 2017 silam yang menggenangi sebanyak 7 desa di Kecamatan Cibingbin.
Kemudian tahun 2018 ada sekitar 6 desa terdampak akibat luapan sungai tersebut, dan tahun 2019 kemarin dua desa terdampak akibat luapan sungai tersebut.
Tahun 2020 ini kembali terulang musibah tersebut dengan cakupan hingga tiga desa. (ali)
Discussion about this post