KOTA CIREBON, (FC).- Selain DPUPR dan Dinkes, Dinas Pendidikan (Disdik) merupakan salah satu dinas di lingkungan Pemkot Cirebon yang memiliki anggaran yang cukup besar. Hal ini terungkap pada postur Rencana Kerja Anggaran (RKA) dinas tersebut untuk tahun 2021.
Kadisdik Kota Cirebon, Irawan Wahyono membenarkan hal tersebut, dengan perkiraan anggaran belanja pada tahun depan adalah Rp337,5 miliar. Dan alokasi terbesar penggunaan anggaran adalah untuk belanja tidak langsung yakni belanja pegawai, untuk pembayaran gaji, tunjangan dan lainnya.
“Iya mas, pada postur RKA sebagian besar untuk belanja pegawai, sedangkan untuk belanja langsung tercatat sebesar Rp58 miliar,” terangnya kepada FC, Minggu (15/11).
Ditanya mengapa bisa demikian? Mantan Kepala DPUPR ini mengatakan, ada kebijakan baru berkaitan dengan pembayaran gaji dan tunjangan. Sebelumnya pembayaran dilakukan oleh Badan Keuangan Daerah (BKD), sekarang polanya berubah. Masing-masing dinas menyediakan anggaran untuk pembayaran gaji dan tunjangan tersebut.
Dibeberkannya, dari pagu anggaran pada RKA tersebut terdapat 4 program dengan 52 kegiatan. Rinciannya Rp240 miliar untuk gaji pegawai, sertifikasi dan non sertifikasi. Untuk belanja langsung, sudah diprogramkan pada masing-masing bidang.
Irawan menuturkan, anggaran tersebut belum termasuk untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang selama ini sudah dilakukan pada masa pandemi Covid-19. Kemungkinan akan dimasukkan pada anggaran perubahan tahun depan.
“Kami akan seoptimal mungkin untuk penggunaan anggaran ini. Dengan cara mengikuti RKA yang sudah dibuat sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Tresnawaty menambahkan, disdik harus bisa mengelola anggaran yang terbatas ini untuk dibagi-bagikan pada pos yang telah ditentukan. Dengan porsi terbesar untuk belanja pegawai dan hanya sebagian kecil untuk belanja langsung, pihaknya bisa memahaminya.
“Kita memahami karena dalam posisi keterbatasan seperti sekarang ini, porsi APBD harus dibagi-bagi dengan kebutuhan lain yang mendesak,” tandasnya. (Agus)