KAB. CIREBON, (FC).- Ribuan warga Kabupaten Cirebon terkena penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Kepala Dinas Kesehatan, dr Hj Neneng Hasanah melalui Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), dr Lukman menyebutkan, ribuan kasus yang ditemukan pihaknya berdasarkan laporan 60 puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Yang terbanyak, hingga bulan Agustus ini terdapat di wilayah kerja puskesmas Nanggela, yaitu 202 kasus,” kata dr Lukman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (29/8).
Kasus ISPA di Kabupaten Cirebon, kata dia, bukan disebakan oleh polusi udara di Kabupaten Cirebon, akan tetapi berdasarkan hasil dari puskesmas-puskesmas, kebanyakan adalah karena virus mapun bakteri.
“ISPA bukan karena polusi, berdasarkan kunjungan ke puskesmas adalah non pneumonia. Kalau laporan karena virus, bukan karena polusi,” kata Lukman.
Untuk pencegahan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar selalu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, untuk keamanan selaku menggunakan masker.
“Bagi yang batuk pilek pakai masker, untuk pencegahan baik ISPA karena infeksi atau karean polusi. Kalau udara kurang bagus ya pakai masker, jauhi tempat ada polusinya. Kalau infeksi, selain pakai masker juga jaga jarak seperti saat Covid,” kata Lukman.
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernapasan.
Terutama pernapasan bagian atas meliputi hidung, sinus, faring, dan laring. Infeksi ini dapat menimbulkan sejumlah gejala.
Mulai dari batuk, pilek, dan demam. Selain itu, gangguan pernapasan ini juga sangat mudah menular dan siapapun dapat mengalaminya.
Khususnya anak-anak dan mereka yang berusia lanjut (lansia). Adapun Infeksi saluran pernapasan akut adalah infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan. Baik saluran pernapasan atas maupun bawah. (Ghofar)
Discussion about this post