KUNINGAN, (FC).- Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kabupaten Kuningan, diwarnai dengan aksi unjuk (Unras) ratusan massa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Dalam aksi yang dijaga ratusan personel gabungan ini menuntut mundurnya Nuzul Rachdy sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Kamis (22/10).
Ratusan massa yang berasal dari perwakilan santri, beberapa organisasi kemasyarakatan seperti Front Pembela Islam (FPI) dan perwakilan Aliansi Persaudaraan Islam Kuningan (APIK), serta aktivis mahasiswa yang berasal dari beberapa organisasi mahasiswa diantaranya Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI ).
Dari pantauan FC di lokasi beberapa perwakilan pengunjuk rasa yang menyampaikan orasi menuntut agar Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy secepatnya turun dari jabatannya dan menagih janji serta komitmen Badan Kehormatan (BK) DPRD yang saat ini sedang melakukan persidangan kode etik terhadap Nuzul.
Salah satu perwakilan massa, Ahmad Irsyad Imanudin menyampaikan unjuk rasa kali ini untuk menagih janji BK DPRD, yang pada aksi unjuk rasa sebelumnya pada tanggal 09 Oktober lalu, yang mana Ketua BK DPRD Kuningan, Toto Taufikurohman menyatakan akan menurunkan Ketua DPRD dari jabatannya.
“Kita menagih janji BK yang menyatakan akan menurunkan Nuzul Rachdy sebagai Ketua DPRD pada aksi pertama tanggal 9 Oktober kemarin. Saat itu Ketua BK sendiri yang menyatakan Nuzul akan diturunkan dari jabatannya. Ketua BK bilang sendiri akan menurunkan Nuzul, kita saat itu kasih waktu sampai 22 Oktober. Makanya hari ini tepat Hari Santri Nasional kita tagih janji BK,” tegas Ahmad.
Dalam aksi unjuk rasa ini, sejumlah pimpinan DPRD, dan beberapa anggota BK serta sejumlah anggota DPRD menemui para pengunjuk rasa.
Wakil Ketua BK DPRD Kuningan Purnama menyatakan, sudah 90 persen proses penanganan kasus diksi “limbah” dari Ketua DPRD ini, dirinya berjanji hasil keputusannya akan disampaikan pada tanggal 02 November nanti.
“Penanganannya sudah 90 persen. Nanti tanggal 2 November kita akan menggelar rapat penyampaian keputusan, kalau tanggal 2 November tidak ada keputusan yang memihak pada rakyat, saya juga siap mundur dari jabatan saya,” tegas Purnama.
Selain melakukan orasi, beberapa perwakilan massa juga melakukan penyegelan Gedung DPRD dengan memasang spanduk bertuliskan ‘Disegel. Sedang Perbaikan Moral’ di tembok gedung wakil rakyat ini. (Bambang)
Discussion about this post