KOTA CIREBON, (FC).- Setelah Sekda Kota Cirebon menegaskan terkait penugasan PD Pembangunan (PDP) untuk mengelola Bus Rapid Transit (BRT), pekan ini PDP akan membahas secara detail semua aspek dalam operasional BRT tersebut.
Dirut PDP Pandji Amiarsa mengatakan, ada beberapa fokus yang akan dibahas, diantaranya estimasi biaya untuk operasional BRT. Kemudian memperluas rute BRT yang tadinya didalam kota, bisa pada pembahasannya nanti melalui Kabupaten Cirebon.
“Dari hasil pembahasan nanti, kita akan laporkan kepada Kuasa Pemegang Modal (KPM) yakni Walikota Cirebon,” jelasnya kepada FC, Selasa (2/2).
Dijelaskannya, perluasan rute BRT yang melalui Kabupaten Cirebon bertujuan meningkatkan potensi pendapatan dari operasional BRT tersebut.
Tujuannya jelas, agar subsidi yang dikeluarkan pemerintah tidak besar. Dan ini sebagai pertimbangan, berapa besar subsidi yang akan dikeluarkan pemerintah untuk BRT ini.
Baca juga: Sekda: BRT Bisa Beroperasi Pada Bulan April
Pandji mengatakan, secara bisnis pengoperasian BRT pada masa pandemi Covid-19, kurang potensial dalam meraih pendapatan.
Namun karena ini adalah layanan transportasi publik, maka sisi bisnisnya bisa dikesampingkan dahulu. Solusinya bisa dengan pihak lain atau swasta, untuk branding produk pada BRT tersebut.
“Dalam hal inovasi, tidak cukup hanya didapat dari penjualan tiket, advertising pada badan BRT, halte dan lainnya. Tetapi kedepannya tidak menutup kemungkinan koneksi aplikasi pemanfaatan transportasi BRT berbasis IT,” ungkapnya.
Sementara untuk sarana halte, pihak dishub yang akan mengerjakannya. PDP dan pihak ketiga atau swasta nantinya hanya sebagai pihak yang mengoperasikan saja.
Pegawai BRT bisa diambil dari awak angkutan kota. Tentunya dengan peningkatan kualitas SDM nya.
“Pegawai BRT bisa diambil dari sopir angkutan kota, karena itu kita bekerjasama dengan Organda Cirebon untuk melakukan rekrutmen dan peningkatan kapasitas calon pegawai BRT,” ucapnya.
“Ini tentu tantangan buat kami, tetap harus ada test case, bagaimana respon masyarakat terhadap operasi BRT. Tanggal 1 April akan uji coba, terus diperbaharui disesuaikan dengan perilaku konsumen atau penumpang,” imbuhnya.
Baca juga: Kadishub Optimis, BRT Tahun Ini Bisa Beroperasi
Sementara Pengurus Organda Cirebon H Karsono menyambut baik niat PDP, untuk bekerjasama dalam pengoperasian BRT ini.
Karena rute BRT ini dipastikan akan memakan rute angkutan yang ada sekarang. Dan hal ini bila tidak diperhatikan bisa memicu ketidakpuasan dari awak angkutan.
“Dari dulu sebenarnya kami membuka diri dalam keikutsertaan pengelolaan BRT. Tapi berbagai permasalahan membuat tertunda beberapa kali,” tandasnya. (Agus)
Discussion about this post