KAB. CIREBON, (FC).- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) terus berupaya menekan angka pengangguran di Kabupaten Cirebon. Salah satunya adalah rutin mengelar Job Fair.
Job Fair digelar di SMK Budi Tresna Muhammadiyah Cirebon, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon merupakan Job Fair ketiga yang digelar, sebelumnya Disnaker menggelar Job Fair di SMK Muhammadiyah Lemahabang dan SMK Assalam Gegesik.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupateb Cirebon, Hilmi Rivai menyebut, data pengangguran Kabupaten Cirebon di tahun 2023 mencapai 91.266 orang dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 1.192.360 orang.
Sedangkan untuk tingkat pengangguran terbuka mencapai 7,65 persen, menurun 0,46 persen dari tahun 2022 yaitu sebesar 8,114 persen.
“Banyak faktor yang menyebabkan angka pengangguran di Kabupaten Cirebon ini masih cukup tinggi. Di antaranya adalah pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi. Kemudian tidak seimbangnya antara pertumbuhan penyedia lapangan kerja dengan pencari kerja, serta adanya keterbatasan informasi kesempatan kerja yang disampaikan oleh penyedia lapanga kerja,” katanya di sela-sela meninjau stand Job Fair didampingi Kepala Disnaker, Novi Hendrianto.
Hilmi optimis angka pengagguran di Kabupaten Cirebon akan menurun. Pasalnya di wilayah timur Kabupaten Cirebon memiliki kawasan industri yang akan menyerap banyak tenaga kerja.
“Saya berkomunikasi dengan legislatif dalam rangka investasi seluas-luasnya, sehingga nanti setelah perda RT RW yang baru, kita membuka lapangan kerja lebih luas lagi,” katanya.
Meski nanti banyak lapangan pekerjaan, kata Hilmi, Pemkab Cirebon harus memberikan fasilitas kepada para pencari kerja untuk memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
“Kita harap ini bisa ditangkap sebaik-baiknya oleh institusi pendidikan, mulai dari SMK atau universitas yang mempunyai keahlian sesuai dengan perusahan. Karena kalau tidak sesuai keahlian sangat sulit, sehingga kita harus melakukan penguatan keahlian. Kalau keahlian belum mampu kita akan kerjsama akan mengadakan MoU dengan Disnaker dan perusahaan untuk melakukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan,” katanya.
Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto mengatakan, Job Fair ini sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Bahkan Job Fair di SMK Budi Tresna Muhammadiyah Cirebon ini membuka 1.856 lowongan pekerjaan dari puluhan perusahaan yang ada.
Ia menyebut kegiatan Job Fair ini tidak hanya seremonial saja. Pasalnya ketika rapat bersama perusahaan mereka tidak hanya menggugurkan kewajiban, melainkan membantu pemerintah daerah untuk menekan angka pengangguran.
“Sudah teramanatkan dalam Perda Investasi investasi, minimalnya 60 persen adalah masyarakat Kabupaten Cirebon yang bekerja, itu yang kita sampaikan kepada perusahaan yang membuka lowongan, saat ini tidak hanya dari Kabupaten Cirebon yang mengikuti tetapi dari luar juga banyak, seperti Majalengka, Brebes juga. Kita mencari potensi lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat Cirebon,” katanya. (Ghofar)