KOTA CIREBON, (FC).- Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar, terhitung sejak Sabtu malam (10/8).
Namun, mundurnya Airlangga Hartarto, tidak berpengaruh pada rekomendasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), baik gubernur, bupati maupun walikota.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPD Golkar Kota Cirebon, Andrie Sulistio saat ditemui di Kantor DPRD Kota Cirebon, Selasa (13/8).
“Golkar inikan partai besar, kita juga sudah terbiasa hal-hal seperti itu dan saya pikir juga Golkar Partai yang dewasa, struktur dan sistematis. Jadi tidak tergantung kepada satu orang,” ujar Andrie, yang digadang-gadang sebagai Ketua DPRD Kota Cirebon periode 2024-2029 ini.
Dirinya yakin, ketua-ketua bidang yang ada di DPP Partai Golkar, tetap menjalankan tugasnya seperti biasa yang sudah dilakukan selama ini. Sehingga, hal tersebut tidak menggangu dalam proses Rekomendasi Pilkada.
“Saya rasa proses tersebut sudah berjalan selama satu tahun. Jadi kita hormati saja proses-prosesnya dan saya rasa ketua bidang yang membidangi pemenangan pilkada ini tetap berjalan seperti biasa tanpa ada perubahan,” katanya.
Dengan pengunduran diri Ketua Umum, kata Andrie, koalisi untuk Pilkada Kota Cirebon tetap berjalan terus.
Pihaknya juga berharap ada suatu hilal yang membuat menjadi bersatu kembali, walaupun dengan Gerindra sekalipun.
“Kita di politik tidak harus membatasi, jika ada sesuatu yang bisa bersatu kenapa tidak,” pungkas Andrie. (Agus)