Uca menjelaskan, saat ini pihak Disdikbud sudah membangun komunikasi dan koordinasi dengan Disporapar Kabupaten Kuningan, ke depan akan diupayakan untuk selalu melibatkan para pengrajin dan pelaku ekraf dalam kaitannya pengadaan.
“Bersama Disporapar kita sudah ada komunikasi dan koordinasi, kita ke pelaku-pelaku ekraf termasuk angklung, kita berharap bahwa mereka dilibatkan kaitannya ada pengadaan, untuk menggeliatkan ekonomi lokal merekaperlu diajak apalagi ketika mereka sudah memiliki kualifikasi standar peralatan,” jelasnya.
Menurut Uca, Kuningan sebagai Kabupaten Angklung akan ada pemetaan tiap kecamatan, mana saja sekolah yang ekstrakurikulernya angklung, dan untuk pemenang Pengadaan Alat Musik Tradisional SD, dirinya memberikan saran agar melibatkan para Pengrajin Angklung yang ada di Kabupaten Kuningan.
“Saya sudah saran, kaitan pengadaan barang dan jasa kita arahkan pada barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat setempat ketika ada kegiatan-kegiatan pengadan barang dan jasa,” pungkasnya.
Terpisah, saat melihat langsung kegiatan di Pusat Kerajinan Angklung di Desa Wisata Cibuntu beberapa hari yang lalu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud, Abidin berkomitmen akan menggandeng para pengrajin angklung di Kabupaten Kuningan untuk bersama Disdikbud Kabupaten Kuningan mengembangkan angklung di setiap sekolah.
“Ini kan potensi angklung Kuningan itu ada, ril, tindak lanjut dari kita itu bagimana potensi yang dimiliki ini bisa dikembangkan khusunya di edukasi di dunia pendidikan SMP,
Dirinya berharap, dari para pelaku ekraf angklung ini ada kemasan -kemasan paket tutorial pendidikan angklung, yang nantinya bisa disampaikan ke sekolah-sekolah. Kita bisa support, untuk yang tidak memiliki angklung hanya karena tidak memiliki sumber daya kependidikannya, Cibuntu ini menjadi salah satu alternatif pengembangan seni angklung, sangat mampu menurut saya sesuai yang saya lihat,” tandas Abidin. (Ali)
Discussion about this post