KUNINGAN. FC – Tahapan Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan hampir tuntas. Pelaksanaan Open Bidding tersebut kini telah memasuki tahapan ke 7, yaitu tahapan wawancara dari 10 tahapan yang dijadwalkan.
Tahapan wawancara sendiri membutuhkan waktu selama empat hari, yaitu mulai Selasa (10/3) hingga jumat (14/3) besok. Dalam tahapan ini yang diikuti sebanyak 49 orang tiap harinya sudah dibagi dalam penjadwalannya.
Sesuai dengan nomor urut peserta, pada Selasa (10/3) hanya 12 orang peserta yang dilakukan tes wawancara, kemudian hari ini, Rabu (11/3) sebanyak 13 orang peserta yang akan menjalani tes wawancara, dan besok sebanyak 13 orang peserta yang menjalani tes tersebut. Selanjutnya di hari terkahir yaitu Jumat (14/3) sebanyak 12 peserta yang akan menjalani wawancara.
Dalam tahapan wawancara ini menghadirkan tim penguji tiga orang professor dari UNPAD. Yaitu Profesor Asep, Profesor Indra dan Profesor Jonatan. Nampak raut wajah peserta yang sedang menunggu giliran sedikit tegang. Bahkan peserta yang sedang diujipun berusaha tetap tersenyum meskipun keringat dingin tetap keluar.
Ketua Pansel JPT, H. Dian Rachmat Yanuar saat diwawancara menyebutkan bahwa dia berharap proses tersebut berjalan dengan lancar dan tetap sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Dan tahapan wawancara ini merupakan pembahasan dari makalah yang pernah dibuat oleh para peserta.
“Hari ini para peserta mengaktualisasikan melalui verbal, setelah sebelumnya melakukan pembuatan makalah. Para peserta diberikan waktu 10-15 menit untuk melakukan pemaparan, kemudian di eksplor oleh tim penguji yaitu tiga orang Profesor dari UNPAD,” jelas Dian.
Dengan adanya tes wawancara ini, menurut Dian, semua akan terlihat, apakah betul para peserta merancang makalah sesuai dengan hati atau kapasitasnya atau tidaknya.
“Mudah-mudahan proses ini bisa memotret bagaimana kapasitas dan kompetensi para peserta,” kata Dian.
Untuk hasil tahapan sebelumnya, Dian belum mengetahui hasil secara utuh. Namun sepintas dia memastikan hingga tahapan kali ini berjalan lancar.
Ditanya dari kabar tes kesehatan ada salah satu peserta dikabarkan positif narkoba, Dian kaget dan mengaku belum mengetahuinya. Dia juga akan segera mencari informasi kebenaran kabar tersebut.
Selain itu, Dian menegaskan bahwa penilaian dalam seleksi ini semua ada parameter yang jelas hingga tiga besar nanti. Jadi pihaknya tetap akan memberikan penilaian sesuai bedasarkan parameter yang ditetapkan.
“Penilaian ini, proses ini, indikatornya jelas, parameternya ada, tidak sakabakaba(asal – asalan), jika dan semua tahapan nanti nilainya akan kumulatifkan untuk menentukan tiga besar, dan nanti diserahkan kepada User (Bupati) untuk memilih siapa yang akan dilantik menjadi pejabat eselon II kedepannya,” jelas Dian.
Sementara salah seorang peserta yang sudah menyelesaikan tes wawancara M. Nurdijanto mengaku bersyukur bisa mengikuti tahapan open bidding tersebut. Dalam wawancara tentu cenderung pertanyaan inovasi apa saja yang bisa dilakukan dalam jabatan yang dipilih.
Ditempat yang sama, Usep Sumirat peserta lainnya, mengaku bahwa perjalanan open bidding cukup luar biasa. Bahkan semua perjalan ini adalah pembelajaran untuk dirinya.
“Apa yang saya tahu bisa disampaikan, dan kekurangan yang disampaikanpun juga diterima untuk perbaikan kedepan apabila kalau nanti diberi amanah. Saya menyerahkan seluruhnya untuk tim Pansel,” ujar Usep.
Sementara U. Kusmana bersama Dian Fenty Asmara dan Dudi Budiana yang sedang menunggu, kompak menyebutkan bahwa open bidding ini adalah pembelajaran bagi mereka. Dan bukan tahapan yang mudah.
“Kita mendaftar, ya tentu kita harus siap. Apapun hasilnya, itu konsekuensinya, kita sudah berikhtiar, segala sesuatunya kita serahkan kepada yang maha kuasa, kita enggan mendahului takdir,” kata mereka kompak. (Ali)
Discussion about this post