KOTA CIREBON, (FC).- Pada bulan Oktober 2020, Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 102,50.
Dari 7 kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Depok sebesar 0,14 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 0,01 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Sebaliknya, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
“Dari sebelas kelompok pengeluaran, lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi; tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan tiga kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan indeks,” kata Kepala BPS Kota Cirebon, Joni Kasmuri dalam siaran Berita Resmi Statistik (BRS) yang diterima FC, Senin (2/11).
Berdasarkan pemantauan BPS Kota Cirebon pada bulan Oktober 2020, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,17 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,77 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,67 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,12 persen.
“Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Oktober 2020, antara lain cabai merah, kopi bubuk, beras, tempe, bawang merah, dan minyak goreng,” jelas Joni
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok transportasi sebesar 0,19 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,21 persen.
“Dari 26 kota IHK di Jawa tercatat 22 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilegon sebesar 0,24 persen dengan IHK sebesar 106,42. Inflasi terendah terjadi di Kota Jember, Bekasi, Cirebon, dan DKI Jakarta,” papar Joni.
Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Kota Sumenep sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 103,85. Deflasi terendah terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 104,03. (Andriyana)
Discussion about this post