KOTA CIREBON, (FC).- Pemilihan Calon Walikota (Pilwalkot) Cirebon berlangsung pada 27 November 2024. Salah satu rangkaian acara menjelang pesta lima tahunan itu berlangsung adalah debat terbuka pasangan calon yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Cirebon.
Debat perdana pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Cirebon kali ini berlangsung pada Rabu 30 Oktober 2024 malam dengan materi “Transformasi Tata Kelola Pemerintahan yang Baik” selama lima sesi.
Pengamat Sosial Politik Syamsudin Kadir menilai, debat perdana Paslon Walikota Cirebon ini dimenangkan oleh pasangan calon nomor urut 01 Dani Mardani – Fitria Pamungkaswati.
“Saya menyampaikan apa adanya, tanpa tendensi karena saya pendukung paslon nomor urut 1. Saya menyaksikan sesi debat sejak sesi awal hingga sesi akhir. Dan sangat nyata dan jelas pasangan Dani – Fitria menang telak,” tegasnya, Kamis (31/10).
Diantara aspek mendasar sekaligus variabel penilaian saya, seperti juga umumnya di debat serupa di banyak forum adalah sebagai berikut. Pertama, penguasaan materi debat. Pasangan Dani – Fitria sangat menguasai materi. Dari isu pelayanan publik dan penegakan hukum hingga reformasi birokrasi.
Pasangan ini juga menjelaskan secara rinci atau detail tentang bagaimana seharusnya sebuah pemerintah daerah, dalam hal ini Kota Cirebon, menjalankan roda pemerintahan. Satu hal yang paling unik, paslon nomor 01 selalu menjelaskan isu tertentu dengan aturan yang mendasarinya.
“Kedua, penguasaan panggung debat. Debat akrab sebagai medium tukar tambah gagasan atau isu. Kali ini paslon nomor urut 1 benar-benar menjadikan panggung debat yang disediakan oleh KPU Kota Cirebon sebagai panggung kampanye dan pencerahan bagi masyarakat luas.
Sebagai politisi muda yang berpengalaman di panggung politik Kota Cirebon, paslon 1 sukses memanfaatkan panggung gratis ini secara maksimal. Bahkan pasangan muda ini juga mampu menangkis “serangan” yang dilakukan oleh paslon lainnya dengan tangisan apik dan telak.
Ketiga, komunikasi publik. Dani adalah politisi ulung Kota Cirebon yang sudah melalang buana di Kota Cirebon. Saat mahasiswa ia dikenal sebagai aktivis yang sangat aktif. Setelah selesai kuliah, ia pun terjun ke politik praktis melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
Ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon beberapa periode dan kini masih menjabat sebagai Ketua PAN Kota Cirebon. Begitu juga Fitria, ia pernah menjadi anggota DPRD Kota Cirebon dan kini masih menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Cirebon. Sehingga komunikasi publik pasangan muda ini sangat apik dan aduhai.
Keempat, kerjasama tim. Pasangan yang diusung oleh PAN dan PDIP ini juga terlihat kompak dalam menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan paslon lain. Paslon nomor urut 1 juga sukses memberikan pertanyaan dan mengklarifikasi isu pada narasumber atau paslon lain.
Keduanya terlihat begitu apik membagi waktu untuk menyampaikan materi, menjawab pertanyaan dan mengklarifikasi materi pada paslon lain. Pasangan ini pun nampak kolaboratif dalam mengisi panggung debat yang dihadiri ratusan simpatisan semua paslon kali ini.
“Pasangan Dani – Mardani hadir dan maju di Pilkada yang berlangsung pada 27 November 2024 dengan visi Kota Cirebon religius, maju dan sejahtera yang disingkat REMAJA. Visi ini menegaskan perlunya nilai-nilai moral dalam menjalankan tugas dan fungsi pemerintah Kota Cirebon,” ungkapnya.
Kemajuan Kota Cirebon, lanutnya, ditandai oleh infrastruktur yang memadai, pelayanan publik yang maksimal dan pemimpin yang anti korupsi. Kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan dengan menguatkan UMKM dalam hal permodalan, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) dan jaringan distribusi.
“Jadi, Dani – Fitria adalah pasangan ideal untuk memimpin Kota Cirebon yang lebih religius, maju dan sejahtera,” tuntasnya. (Agus)
Discussion about this post