KOTA CIREBON, (FC).- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon menggelar debat publik perdana bagi Calon Walikota dan Wakil Walikota Cirebon pada Rabu (30/10) malam.
Mengangkat tema “Transformasi Tata Kelola Pemerintahan yang Baik,” acara berlangsung di salah satu hotel di kawasan Jl. Siliwangi, Kota Cirebon, dan dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Pj Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi, Pj Sekda Iing Daiman, unsur Forkopimda, jajaran Komisioner KPU dan Bawaslu serta panelis yang berasal dari akademisi.
Pada debat tersebut, Paslon nomor urut 1 Dani Mardani – Fitria Pamungkaswati yang dikenal dengan sebutan pasangan “REMAJA” menyatakan komitmennya untuk mengatasi masalah kemacetan di Kota Cirebon.
Hal tersebut akan dilakukan melalui pembangunan jalan layang (flyover) di perlintasan kereta api (KA). Langkah ini, menurut Dani, akan dilakukan melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan RI.
“Perlintasan kereta api di Kota Cirebon yang hampir setiap menit dilalui kereta api kerap menimbulkan kemacetan panjang. Untuk itu, kami akan berkomunikasi dengan kementerian terkait agar bisa membangun jalur kereta api layang di seluruh Kota Cirebon,” ungkap Dani.
Selain solusi kemacetan, pasangan REMAJA juga mengusung program pendidikan gratis bagi siswa sekolah negeri di Kota Cirebon. Dani menyayangkan adanya pungutan di sekolah-sekolah negeri yang membebani siswa dan orangtua.
“Kami berkomitmen menghapus segala bentuk pungutan di sekolah negeri dan mendorong pendidikan gratis di Kota Cirebon,” ujarnya.
Dani juga menyoroti banyaknya gedung sekolah yang rusak. Berdasarkan data yang ada, sekitar 32 sekolah mengalami kerusakan berat dan 36 lainnya dalam kondisi rusak sedang.
Menanggapi hal tersebut, Dani menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap perbaikan sarana dan prasarana sekolah. Selain itu, pasangan REMAJA akan mengalokasikan bantuan seragam gratis melalui program beasiswa bagi siswa rawan Drop Out (DO).
“Kami pastikan tidak ada lagi pungutan di sekolah negeri dan ijazah siswa tidak boleh ditahan oleh pihak sekolah. Bantuan seragam gratis ini akan kami salurkan melalui program beasiswa untuk siswa yang rentan putus sekolah,” katanya.
Sementara pasangan calon nomor urut 2, Eti Herawati dan Suhendrik, mendapat sorotan terkait program seragam gratis yang dijanjikan jika mereka terpilih. Menanggapi hal tersebut, Eti menyatakan bahwa pihaknya sudah memperhitungkan anggaran yang diperlukan.
“Terkait seragam gratis, kami sudah ada kalkulasi anggaran. Kota dan kabupaten lain juga ada yang menjalankan program ini. Semoga di tahun 2026 bisa terwujud sesuai perhitungan,” ujar Eti.
Kemudian Paslon nomor urut 3, Efendi Edo, Siti Farida Rosmawati memaparkan Visi Misi yakni Sejahtera, Tertata, Aspiratif, Religius, Aman dan Berkelanjutan.
Siti Farida memaparkan, Setara dimaksud adalah pembangunan antar wilayah, setara kesejahteraan warganya, setara dengan kota maju lainnya.
“Peningkatan SDM, penataan aparatur pemkot, peningkatan peran perumda dalam memberikan kontribusi daerah, pelestarian lingkungan hidup, peran serta dalam pembangunan, Kamtibmas, pembangunan yang berkelanjutan,” paparnya.
Menurut dia, reformasi birokrasi dalam penempatan pegawai tidak akan asal-asalan, revitalisasi perumda termasuk PDAM. Berikutnya adalah membangun harmonisasi dan sinergi dengan legislatif. Mengembalikan pajak PBB ke tarif sebelumnya.
“Akan ada peningkatakan anggaran biaya opersinal (BOP) RT/RW, Karang Taruna, menghidupkan kembali Sapa Warga seperti almarhum Ano Sutrisno, nanti ada hotline nomor walikota,” ungkapnya. (Agus)